Demam yaitu kenaikan suhu tubuh di atas normal yaitu lebih dari 37 derajat celcius pada orang yang isirahat total di tempat tidur, sedangkan pada orang aktivitasnya sedang di atas 37,2 derajat celcius. Suhu rektal dan vagina 1,5 derajat celcius lebih tinggi ari suhu oral.
Demam terbagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu :
1. Demam ringan = suhu badan berkisar 37-38 derajat C
2. Demam sedang = suhu badan berkisar 38-39 derajat C
3. Demam = suhu badan berkisar 39-40 derajat C
4. Demam tinggi = suhu badan di atas 40 derajat C
Tipe demam bergantung pada suhu tubuh dan penyakit yang dimiliki pasien, dan suhunya dapat berubah setiap hari. Demam dibagi menjadi delapan tipe, yaitu
1. Continued fever (febris continue) = suhu tubuh terus-menerus di atas normal. Gejala ini ditemukan pada pasien penumonia, thypus, dll.
2. Remittent fever (febris remitens) = suhu tubuh tiap hari turun naik tanpa kembali ke normal. Gejala ini ditemukan pada pasien purulent, kadang pada TBC paru-paru.
3. Intermittent fever (febris intermittens) = suhu tubuh setiap hari kembali ke bawah normal. Gejala ini ditemukan pada pasien malaria.
4. Hectic fever (febris hectica) = demam dengan fluktuasi temperatur yang jauh lebih besar daripada remittent fever yang mencapai 2-4 derajat celcius. Ditandai dengan menurunnya temperatur dengan cepat ke normal atau di bawah normal, biasanya disertai dengan pengeluaran keringat yang berlebihan. Gejala ini dialami pada pasien TBC paru-paru dan sepsis.
5. Reccurent fever (febris reccurens) = demam yang mengambuh.
6. Undulant fever (febris undulans) = ditandai degan kenaikan suhu yang berangsur yang diikuti dengan penurunan suhu tubuh berangsur pula sampai normal.
7. Irreguler fever (febris irregularis) = ditandai dengan variasi diurnal yang tidak teratur dalam waktu yang berbeda. Gejala ini dialami pada pasien disentri, influenza, sepsis, dll.
8. Inverted fever (febris inversa) = suhu tubuh pagi hari lebih tinggi daripada malam hari.
Demam terbagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu :
1. Demam ringan = suhu badan berkisar 37-38 derajat C
2. Demam sedang = suhu badan berkisar 38-39 derajat C
3. Demam = suhu badan berkisar 39-40 derajat C
4. Demam tinggi = suhu badan di atas 40 derajat C
Tipe demam bergantung pada suhu tubuh dan penyakit yang dimiliki pasien, dan suhunya dapat berubah setiap hari. Demam dibagi menjadi delapan tipe, yaitu
1. Continued fever (febris continue) = suhu tubuh terus-menerus di atas normal. Gejala ini ditemukan pada pasien penumonia, thypus, dll.
2. Remittent fever (febris remitens) = suhu tubuh tiap hari turun naik tanpa kembali ke normal. Gejala ini ditemukan pada pasien purulent, kadang pada TBC paru-paru.
3. Intermittent fever (febris intermittens) = suhu tubuh setiap hari kembali ke bawah normal. Gejala ini ditemukan pada pasien malaria.
4. Hectic fever (febris hectica) = demam dengan fluktuasi temperatur yang jauh lebih besar daripada remittent fever yang mencapai 2-4 derajat celcius. Ditandai dengan menurunnya temperatur dengan cepat ke normal atau di bawah normal, biasanya disertai dengan pengeluaran keringat yang berlebihan. Gejala ini dialami pada pasien TBC paru-paru dan sepsis.
5. Reccurent fever (febris reccurens) = demam yang mengambuh.
6. Undulant fever (febris undulans) = ditandai degan kenaikan suhu yang berangsur yang diikuti dengan penurunan suhu tubuh berangsur pula sampai normal.
7. Irreguler fever (febris irregularis) = ditandai dengan variasi diurnal yang tidak teratur dalam waktu yang berbeda. Gejala ini dialami pada pasien disentri, influenza, sepsis, dll.
8. Inverted fever (febris inversa) = suhu tubuh pagi hari lebih tinggi daripada malam hari.
No comments:
Post a Comment