A little fight A little Love
|
“Let’s have fun tonight everyone”. Teriak Sarah yang sambil bergoyang dan menari
di sebuah diskotik malam, dengan kepala yang sedang pusing dan terasa terbang
melayang. Ia tertawa lepas, dan sangat menikmati alunan musik keras itu.
Kemudian di depan pintu diskotik, terjadi sedikit kekacauan, Sasuke dengan
geram menerobos masuk ke dalam klub malam itu. “Sarah!!, Enough !!” Sasuke
memanggilnya.“Hey, baby come here dance with me!” lirih Sarah yang langsung meletakan kedua tangannya ke leher
Sasuke. “This night is still early, hey everyone look here, look at my
beautiful Husband, oooh he super handsome right??!!” tanya Sarah pada tamu
sambil menggoda suaminya yang sedang kesal itu. “Yeaaahhh” teriak para
tamu lainnya yang setuju dengan Sarah, “Hey, I’m so jealous!! He is super
cute!!” teriak para wanita – wanita itu.
“Sarah, Stop it now!!! Come with me, let’s go
home!!” Sasuke mencoba untuk
membawa Sarah untuk pulang. “Hmph, I don’t want to!!, come on, isn’t
it fun here??” lirih Sarah
dengan nada yang manja namun merajuk kesal sambil melepaskan tangannya dari
Sasuke dan sedikit mundur menjauh dari Sasuke. “Is this the right behavior
of the Lady of Nottingham?? Is this really the attitude of Honorian Lady??” Sasuke
semakin kesal. “Now, come here!!” Sasuke menarik Sarah kedalam
pelukannya erat, dan membawanya untuk pulang.
Sambil memeluk Sarah, ia melompat tinggi
diantara atap gedung - gedung bagai ninja. Dan dengan lompatan – lompatan
Jauh, Sarah serasa seperti dibawa terbang, melintasi indahnya malam di kota
Thrones dibawah cahaya bulan. Sarah yang hatinya sedang kesal itu pun berubah
menjadi berbunga – bunga. Ia menatap wajah Sasuke, dan ia pun mendekapnya
semakin Erat seakan Takut Jatuh dari pelukannya . Sarah teringat kembali, saat
awal mengenal Sasuke, saat itu mereka masih menjadi musuh. Waktu itu di tengah
padang rumput, saat sedang berada di wilayah perbatasan kerajaan Grevenna,
mereka sedang berselisih paham, dan di tengah pertarungan, datanglah para
Pasukan Elf dari Grevenna, “Hentikan dan tangkap mereka semua!!”
perintah Erlan pemimpin pasukan Elf. Kemudian mereka melepaskan panah mereka.
Sasuke kemudian tanpa berpikir panjang memeluk Sarah dan membawanya terbang,
itulah yang membuat jantungnya berdegup kencang tak karuan. “Why an enemy
would save his foe??” tanya Sarah dalam hatinya yang dilema.
Teringat kisah itu kembali membuatnya sangat
bahagia. Terukirlah senyum di wajah cantiknya, dalam hatinya “Inilah alasanku
jatuh cinta padamu Sasuke, meskipun dalam bertengkar, meski sedang marah dan
saling kesal, kau tetap peduli!”.
Sampailah mereka di rooftop istana putih
Nottingham. Selepas dari dekapannya, Sarah langsung berbalik dan berjalan
masuk. “Sarah…??”, panggil Sasuke dengan lirih sambil berusaha
menggapainya. “Get away from me!!” teriak Sarah padanya dengan Nada yang
tinggi, dan kesal. “I’m tired!”, dan Sarah pun berjalan masuk ke
dalam. Sasuke pun tertegun, tak mampu berkata – kata. Rasa bersalahnya
pun muncul, dalam hatinya “Sarah tidak
pernah semarah ini padaku?”. Ia pun hanya bisa menghela nafas berat.
Setelah membawa Sarah pulang, Sasuke kemudian
teringat kembali akan pekerjaannya yang belum selesai di kantornya. Ia lalu
melompat dari rooftop rumahnya itu, dan terbang ke arah istana Negara.
Sarah kemudian langsung mandi dan mengenakan
lingerie tidurnya. Ia kemudian mematikan lampu, dan berbaring ditempat
tidurnya, dan tak sadar, air mata telah mengalir di pipinya, “Why didn’t he Understand?
It hurts you know!”.
Akhirnya selesai juga ia dari pekerjaannya.
Sasuke benar – benar lelah hari ini. Tak terasa, sudah jam 3 pagi, ia pun
langsung pulang ke rumah. Ia masuk melalui rooftop yang langsung terhubung ke
kamarnya, ia kemudian mandi, dan mengganti ke pakaian tidurnya. Saat ia masuk
ke kamar, ia melihat Sarah yang sudah tertidur pulas. Ia pun menghampiri
istrinya itu, membelai rambutnya, lalu mengecup keningnya “Why are you so stubborn huh?”.“I’m Sorry” “I missed you too honey”.
Sasuke lalu berbaring dan mendekap Sarah kedalam pelukannya dan tertidur.
Matahari mulai menampakan cahaya kuningnya dari
puncak Gunung Para Raja – Raja. Tak terasa sudah pukul 09.00 pagi. Sarah pun
terbangun dengan masih sedikit pusing. Ia kemudian beranjak dari tempat
tidurnya, dan berniat menuju kamar mandi, yang letaknya berseberangan dengan
ruang kerja dinasti Nottingham. “So you’ve already wake up huh!!” lirih
Sasuke dengan nada sedikit sinis. “Oh my god, He must be really mad at me, I
must be really drunk last night!! I’m doomed!!” lirih Sarah dalam hatinya. “Come
here, We need to talk!!” panggil Sasuke dengan nada sedikit keras dan
terdengar marah, sambil berdiri dan bersandar di tepi meja kerjanya. “I
wanna take a bath right now!” jawab Sarah dengan nada pelan, namun masih
kesal dengan suaminya itu. “Sarah!!”, volume suaranya semakin keras kali ini. “Okay”,
lirih Sarah sambil melembutkan suaranya, dengan nada bicaranya sedikit takut,
lalu perlahan berjalan mendekati Sasuke.
“I’m
sorry!”. Sarah pun terkejut.
Tiba – tiba ia langsung dipeluk olehnya “I’m really sorry!”. “I’ve been
neglected you”. “I’ve been so busy in the last few weeks. I didn’t even go
home”, lirih Sasuke padanya dengan lembut sambil memeluknya semakin erat.
Sarah lalu membalas pelukannya dengan erat dan membenamkan kepalanya ke dada
Sasuke. “I’ve missed you so much Sazuu!!, balas Sarah dengan nada
lembutnya. “I’ve been so lonely you know”. “And I don’t like it when you
overworked yourself, when you over strained yourself, I don’t want you to get
sick, I don’t want anything bad happened to you!” lanjut Sarah sambil
mengangkat kepalanya dan menatap wajah Sasuke. “Okay, I understand my Lady!”
jawab Sasuke sambil menggodanya. “Hey I’m serious!” jawab Sarah sedikit
cemberut. “Yeah, I know”, jawab Sasuke. “I love you” lanjut
Sasuke “I love you too” Balas Sarah. Sasuke lalu semakin mendekatkan
wajahnya ke wajah Sarah. Namun saat tinggal sedikit lagi menyentuh bibir Sarah,
“Hey, What are you waiting for??”, Tanya Sarah yang kesal karena Sasuke
berhenti saat mereka bahkan saling merasakan nafas satu dengan lainnya. “You’re really not patient at all”,
balas Sasuke menggodanya. Ia kemudian langsung membenamkan bibirnya pada bibir
manis berwarna merah muda istrinya itu.
“Ooh, by the way, why didn’t you go to the
office yet?” Tanya Sarah. “Well,
I’m not going to work today!” Jawab Sasuke. “Why?” Tanya Sarah
kembali. “I take a time off for 6 months?” Jawab Sasuke. “You
Serious??” Tanya Sarah terkejut. “Of Course, it’s been a long time we
did not enjoy our intimate time on our own, just both of us, so I think this
time will be the perfect time for us. Is there anywhere in mind you want to
go??” Balas Sasuke. Sarah dengan hati gembira langsung memeluk suaminya itu
kegirangan. “Wow really, I’m so happy Honey!! Well, it’s so suddenly?? I didn’t
think of it yet, I feel a little overwhelmed!! Jawab Sarah yang terlampau
senang hingga membuatnya bahkan sulit berpikir. “Hmm, maybe a Villa??Yeah, let’s
go to the Villa!! Or uhmm, well I don’t know? Just take me everywhere you
want!! I’ll put my trust in you!! jawab Sarah lalu kemudian langsung
kembali mencium bibir Sasuke.
Saat sedang berciuman, tiba – tiba teleponnya
berbunyi. “Wait, Sarah!” Sasuke kemudian mengangkat teleponnya.
“Hello my Lord, we just found that Mr. Kevin is in Mental Healthcare Center!!” Suara
dari telepon. “What?”… “Okay”…. “Please handle this matter immediately!!”
Sasuke lalu menutup telepon. “Sarah, what did you do to Mr. Kevin??
Tanya Sasuke pada istrinya yang jahil itu. “Oh, Crap!!” Lirih Sarah
dalam hatinya. “Well, I’m sorry honey, I’m tired of him keep following me
around, so I striped him off , and tied him with my snake summoning, and call
mental healthcare center and accused him of being a stalker, so they will come
and pick him up, and I can be on my own!!” jawab Sarah dengan wajah memelas
dan perasaan bersalah, dan takut dimarahi. “Hummph” Sasuke menghela
nafas panjang, “I did sent him to be your bodyguard!!” balas Sasuke dengan nada jengkel. “I
know, I’m Sorry??” Lirih Sarah dengan nada pelan dan memelas. “We need
to talk seriously about your mannerism!” balas Sasuke sambil menghela nafas
“You can take a bath now!” lanjut Sasuke sambil meminum tehnya. “Okay”
jawab Sarah pelan dan langsung menuju ke kamar mandi, “Don’t you wanna come
with me??” timpal Sarah merayunya. “No!! I’m not in the mood right
now!!”Balas Sasuke jengkel. “She really is a spoiled Princess!!”
gumamnya.
Sudah hampir 15 menit Sarah berendam di Bathtub.
Sedari tadi ia hanya melamun. Tanpa sadar ia tenggelam dalam ingatannya
beberapa minggu lalu. Malam itu, mereka berdua sedang menikmati kencan di
“Thrones Central Park”. Mereka berjalan di atas jembatan di danau sambil
menikmati pemandangan. Kemudian di seberang danau, Sarah melihat ada bunga
melati dan anggrek bunga yang sedang bermekaran, dan aroma wanginya membuatnya
tertarik. “Wow, what a fragrant smell? Is that a jasmine over There?? Sarah
lalu berlari menghampiri bunga – bunga itu. “Hey, wait for me!!”,
panggil Sasuke yang tiba – tiba saja ditinggalkan Sarah. Saat berusaha
menghampirinya, Sasuke berpapasan dengan seseorang.
“Sasuke?? Is that you??” Sapa wanita itu lembut. “Chelsea??” Jawab
Sasuke yang tertegun, tiba – tiba terpaku gemetar, tak mampu melanjutkan
langkahnya. “It’s been a long time!!” lanjut Chelsea. “How are you??”
ucap Sasuke berusaha mencairkan suasana. Sorot matanya yang tajam itu
seketika menjadi sedikit berkaca.
“Uhmm, Where is he??” Sarah yang sedang berada di hadapan bunga –
bunga itu pun sadar Sasuke sedang tidak berada di dekatnya lagi. Ia pun menoleh
ke arah jembatan itu. “Ooh, why is he still there?? Sarah kemudian
memfokuskan penglihatan jauhnya. Mata vampire sangat baik dalam penglihatan
jarak jauh, terutama saat malam, ini merupakan hasil adaptasi bertahun – tahun
mereka yang adalah makhluk nokturnal. “Isn’t that his ex?” Dari kejauhan,
Sarah melihat keduanya sedang mengobrol di atas jembatan tersebut sambil
memandangi danau. Sarah yang penasaran itu kemudian melakukan “Snake
Summoning”. Muncullah ular king cobra putih dihadapannya. “Adra, can you
keep an ear on them??”. Hatinya kemudian bergetar, dan jantungnya berdegup
tidak karuan. Tiba – tiba ia merasa lemas dan tak berdaya mendengar pembicaraan
mereka. Ia mencoba menghembuskan napas perlahan, dari dadanya yang terasa
sesak. Dan menenangkan diri. “How am I supposed to feel right now??”
lirihnya dalam hati. “It’s relieving but why do I feel hurt?”.
”Sarah, do you see my watch?? I can’t seem to
find it anywhere!” Tanya Sasuke yang
sedang kebingungan. Suara Sasuke itu pun membangunkan Sarah dari lamunannya. “It’s
here on the countertop near the sink!!”. “Oh Sure!”, jawab Sasuke sambil
berjalan masuk ke kamar mandi “I must have forgotten it this morning when I
wash my face before sleeping!”? lanjut Sasuke sambil mendapati jam
tangannya itu. “Hey Sazuu?” panggil Sarah lembut. “Hmm??” Jawab Sasuke
padanya. “Can I ask you something?” sambungnya lirih. “But don’t be
mad!” ekspresi wajahnya lalu berubah murung. “uhmm, What is it??”
Sasuke bertanya balik. “It’s about that night at the park! The words you
said to her, it’s true, right??” Tanya Sarah lirih.
“If Only….?” Lirih Chelsea. “Our story is over, I used to love you, but now
I love her much more than you! In the past, you may be a part of my life, but
she is my whole life! Bantah Sasuke memotong perkataan Chelsea. “She is
my wife, She is my Sarah” lanjut Sasuke. “But Still, thank you for
everything!”tutup Sasuke lirih. Mendengar ia bisa merasakan kesedihan
suaminya. Sarah secara spontan langsung menghampiri Sasuke. Ia tidak peduli
akan perasaan bimbangnya sendiri, yang ia tahu hanyalah. Menghampirinya dan
memeluknya. “Honey, what took you so long, let’s go there!!” Panggil
Sarah yang langsung memeluk tangan kanannya dari belakang. Melihat kebahagiaan
mereka berdua, Chelsea pun tersenyum. “It’s her, right? She’s very
beautiful! Hello Miss Sarah!” sapa Chelsea ramah. “Ooh Hi, you must be
Chelsea right!” balas sambil tersenyum. Chelsea pun mengangguk , dengan
senyum terukir di wajahnya. “Ok, Goodbye Chelsea!!” Sasuke menutup
pembicaraan mereka “Sarah, Let’s go!!” lanjut Sasuke sambil merangkul
Sarah untuk pergi. “Goodbye!!” Lanjut Sarah. “Goodbye!! Sasuke, Miss
Sarah!!” balas Chelsea lembut, sambil berbalik dan memandangi danau dengan
mata berkaca – kaca.
Sasuke kemudian berjalan mendekati bathtub Sarah
berendam. Ia lalu jongkok disebelahnya kanannya. Dan menyentuh pipinya kemudian
berkata dengan lembut “Of course..”. Sarah kemudian menatap dalam wajah
Sasuke. “How can you prove that??” lirih Sarah pelan. Melihat wajah
sedih istrinya, dengan tersenyum Sasuke menjawab, “Sarah, we are at the
level where Chelsea and I could never reach!!”. “What do you mean by that??” tanya
Sarah. Di wajahnya seakan menunjukan berjuta pertanyaan. Dengan sedikit
tertawa, Sasuke pun menjawab “Well, I never talk to her while she is naked
in a bathtub!!” sambil menyentuh hidung Sarah. “You…!! Uuh!!! Pervert!!”
jawab Sarah jengkel, dengan wajah cemberut sambil melipat tangannya dan
menekuk lututnya. “Hahaha, hey I’m Serious!!” balas Sasuke. “My
feeling for her back then is no more than a puppy love! It’s simply a teenage
crush! It never grow into a mature love you and I have!! She is just one
chapter of my past ! While you are here, you are my wife!! You are the one I
want to spend my life with, the one who will give birth to our children! jawab
Sasuke padanya. “I know but still, I always feel like my heart tremble and
feel weak at the thought of her! It’s never occurred when it’s another girl but
her!” jawab Sarah lirih. Hatinya tidak tenang.
It’s
normal for you to be a little insecure and jealous! But put aside your
insecurity, don’t do something that will make your insecurity rise again. You
don’t need to use the snake summoning every now and then! And just put your
trust in me as I put my trust in you! jawab Sasuke menenangkan istrinya itu lalu meletakan kedua
tangannya pada pipi kiri dan kanan Sarah, dan kemudian mencium keningnya lembut
dan berkata “You don’t have to worry!”. “Okay Sazuu, I love you!” lirih
Sarah Lembut. “Then, you hurry up, I’m gonna pack our things and we will go
tonight!!” Sasuke lalu beranjak keluar dari kamar mandi . “Alright!” balas
Sarah dengan senyum manis terukir diwajahnya. “Hmph….!” Akhirnya Sarah
dapat bernapas lega. Ia lalu menyandarkan punggungnya ke bathtub lanjut
berendam.