Komplikasi
ISK
dapat menyebabkan gagal ginjal akut, bakteremia, sepsis, dan
meningitis.Komplikasi ISK jangka panjang adalah parut ginjal, hipertensi, gagal
ginjal, komplikasi pada masa kehamilan seperti preeklampsia. Parut ginjal
terjadipada 8-40% pasien setelah mengalami episode pielonefritis akut. Faktor
risiko terjadinya parut ginjal antara lain umur muda, keterlambatan pemberian
antibiotik dalam tata laksana ISK, infeksi berulang, RVU, dan obstruksi saluran
kemih.
Infeksi berulang, terutama pada wanita yang
mengalami dua atau lebih ISK dalam periode enam bulan atau empat atau lebih
dalam setahun. Kerusakan ginjal permanen akibat infeksi ginjal akut atau kronis
(pielonefritis) karena Infeksi saluran kemih yang tidak diobati. Penyempitan
uretra (striktur) pada pria akibat uretritis rekuren, yang sebelumnya terlihat
dengan uretritis gonokokal. Sepsis, suatu komplikasi infeksi yang berpotensi
mengancam jiwa, terutama jika infeksi berjalan dengan cara naik ke saluran
kemih ke ginjal Anda.
ISK Complicated terdapat keadaan :
1.
Kelainan
abnormal saluran kencing. Contoh : batu, obstruksi, refluks vasikouretral,
atoni kandung kemih, kateter menetap, prostatitis menahun.
2.
Kelainan
faal ginjal. baik GGA maupun GGK.
3.
Gangguan
daya tahan tubuh. Penderita DM, Gravid,neutropenia, penderita dg terapi
imunosupresif. 4. Infeksi disebabkan organisme virulen. Seperti proteus spp yg
memproduksi urease, Infeksi staphylococcus.
Penyakit Penyulit dan komplikasi
1.
Gagal
ginjal akut
2.
Urosepsis
3.
Nekrosis
Papila ginjal
4.
Granuloma
5.
Supurasi
atau pembentukan Abses
6.
Striktur
Uretra (penyempitan uretra pada pria)
Sebagian besar ISK terjadi pada saluran kemih bagian
bawah (kandung kemih dan uretra). Waspada bila gejala disertai dengan nyeri
pinggang atau punggung bawah, demam tinggi, mengigil, bahkan yang bersangkitan
sampai kehilangan kesadaran. Bisa jadi, infeksi telah naik hingga mencapai
ginjal. “Berbahaya kalau yang terserang kedua ginjal, bukan hanya sebelah atau
satu ginjal,” ucap dr. Johan.
Hal itu bisa terjadi bila ISK didiamkan dan sakit yang
ditimbulkan ditahan mati-matian. Manusia memiliki kemampuan untuk beradaptasi,
sehingga bila nyeri terus ditahan, tubuh akan beradaptasi dengan rasa nyeri
tersebut.
Infeksi yang sudah sampai ke ginjal (pielonefritis), bisa
menyebabkan gagal ginjal akut (mendadak) maupun penyakit ginjal kronis, hingga
akhirnya ginjal rusak secara permanen dan tidak bisa kembali berfungsi normal.
Bila ini sampai terjadi, pilihannya ada dua: dialisa (cuci darah) atau
transplantasi ginjal.
Bisa terjadi sepsis, yakni infeksi masuk ke aliran darah
sehingga terjadi infeksi sistemik yang bisa menyebabkan kematian. Kemungkinan
komplikasi lain, terbentuk abses (nanah) di ginjal, atau infeksi menyebar ke
daerah di sekitar ginjal. Proses hingga infeksi sampai di ginjal dan
menimbulkan berbagai komplikasi membutuhkan waktu yang lama, dan kemungkinannya
kecil. Bagaimana pun, bila mengalami ISK sebaiknya segera diobati sampai
tuntas.
Referensi :
1.
Kher
KK, Leichter HE. Urinary tract infection. Dalam: Kher KK, Makker SP,
penyunting. Clinical
Pediatric Nephrology. New York; McGraw-Hill;1992:h.277-
321.
2.
Lambert
H, Coultard M. The child with urinary tract infection. Dalam: Webb NJA,
Postlethwaite RJ,
penyunting, Clinical Paediatric Nephrology, edisi ke-3, Oxford,
Oxford University Press,
2003,h.197-225.
3.
Stamm
WE. Urinary tract infection. Dalam: Greenberg A, Cheny AK, Coffman TM,
Falk RJ, Jennette JC,
penyunting, Primer on kidney diseases: San Diego: National
Kidney Foundation, Academic
Press, 1994;h.243-6
4.
Pecile
P, Miorin E, Romanello C, Vidal E, Contrado M, Valent F. dkk. Age-related
renal parenchymal lesions
in children with first febrile urinary tract infections.
Pediatrics 2009;124:23-9.
5.
Kosnadi
L. Studi kolaboratif pola penyakit ginjal anak di Indonesia. Dalam:
Kosnadi L, Soeroso S,
Suyitno H, penyunting, Naskah lengkap Simposium Nasional
IV Nefrologi Anak dan
Peningkatan Berkala Ilmu Kesehatan Anak ke 6, bidang
Nefrologi; Semarang 23-24
Juni 1989:73-90
No comments:
Post a Comment