Kaum Ezilenler
|
Sarah Honoria
Ratu Vampire terakhir setelah ayahnya meninggal
di medan perang Final.
Kingdom Of Vampire. Terletak di dunia tengah,
dekat dengan laut hitam. Dengan pusat pemerintahan di kastil Black
Sapphire, mengapung di atas laut hitam. Daerah tersebut terisolasi dari
dunia luar oleh King Of Dravenna Elf, dan gubernur timur Thrones, dan King of Jericho di masa
lalu.
Terlahir pada masa – masa perang, Sarah memiliki
dendam pada manusia dan elf. Bertahun – tahun sejak masa kecilnya, ia melihat
ribuan kaumnya terbunuh, dan dibantai oleh para elf dan manusia.
Konflik antara vampire dan manusia telah
berlangsung ribuan tahun, semenjak hari – hari awal lahirnya Vampire Mula –
mula. Para Vampire dianggap Kutukan bagi ras manusia. “Disgrace of Humanity”.
Karena asal mereka yang adalah separuh iblis. Yang oleh peyembahan berhala di
masa Persia kuno. Para kelompok ini melakukan penyembahan terhadap malaikat
jatuh yang mengakui dirinya sebagai Tuhan. Sebagai tumbalnya, para iblis ini
menuntut darah manusia. Untuk itu saat bulan penuh, maka dipersembahkanlah
tumbal manusia itu. Pada hari – hari kemudian, para iblis ini mulai tertarik
pada anak – anak manusia, yang cantik rupanya, dan elok parasnya. Dan kemudian
menghamili mereka. Begitu juga sebaliknya.
Anak – anak yang terlahir dari hubungan ini
adalah nenek moyang para vampire. Anak – anak tersebut memiliki kelainan fisik,
mereka seperti orang mati, jantung mereka berdenyut sangat lemah seperti orang
yang mati, menyebabkan suplai darah kaya oksigen tidak terhantarkan dengan
baik, hingga menyebabkan kulit mereka pucat. Banyak dari mereka yang mati pada
masa bayi karena tidak mampu mendapatkan suplai darah bagi tubuhnya.
Pada akhirnya, ibu atau ayah dari mereka
memberikan mereka minum darah segar mengandung oksigen. Yang membuat mereka
mampu melanjutkan kelangsungan hidupnya, hingga masa dewasanya. Ketergantungan
akan darah ini membuat mereka pada akhirnya membunuh para pendahulu mereka,yang
adalah manusia penyembah berhala. Inilah yang menjadi awal kemunduran kaum
penyembah berhala ini.
Takut akan terjadinya kemusnahan kaumnya,
para manusia penyembah berhala ini melepaskan para anak – anak ini ke dunia
luar. Dan mereka berburu darah manusia di luar sana. Hingga akhirnya kasus –
kasus pembunuhan misterius ini telah sampai pada sang Maha Raja Persia kuno “
Nezar dari Archmenia”, Ia kemudian memerintahkan perang terhadap
penyembahan berhala. Pasukannya kemudian membumihanguskan tempat kaum tersebut,
dan memusnhakan orang – orangnya dari muka bumi.
Para vampire ini kemudian diburu hingga mereka
melarikan diri ke berbagai tempat di pedalaman hutan jauh yang tidak pernah
terjamah oleh manusia, di balik pegunungan tinggi yang tidak pernah mendapatkan
sinar matahari, yang dapat menyebabkan keringat yang membuat mereka dapat
dehidrasi cepat dan mati. Kecepatan dehidrasi vampire berkali – kali lebih dari
manusia yang menyebabkan mereka bisa mati oleh cahaya matahari, juga kulit
mereka tidak mengandung melanin seperti manusia, yang mampu melindungi dari
sinar matahari. Disana mereka terus bertahan dengan darah hewan dan membentuk
suku – suku awal para Vampire. Para keturunan mereka menumbuhkan taring yang
membantu mereka dalam menerkam mangsanya dan menghisap darah. Mereka memiliki
nama latin Homo Dahrians.
Beberapa generasi setelahnya, keturunan mereka
bertambah banyak, suku – suku tersebut mulai mendirikan sistem kependudukan
yang lebih kompleks, beberapa dari mereka kemudian berbaur dalam dunia manusia
dan elf, dan kembali untuk kemajuan teknologi dan kebutuhan dasar hidup
lainnya. Hingga pada akhirnya terbentuk kerajaan.
Kemudian para Vampire itu kembali merasakan
darah manusia, menyebabkan timbulnya kembali konflik dengan bangsa manusia.
Dengan jumlah mereka yang berlipat ganda dari 1000 tahun sebelumnya, dan umur
yang jauh lebih panjang dari pada manusia, mereka mampu bertahan dari perang –
perang melawan manusia, bahkan mengalahkan kerajaan minor pada tepi laut hitam.
Pada masa berikutnya, pada masa kekaisaran Gran
Kuno, yang bangkit dan memulai penaklukan terhadap archmenian, pada jalannya,
mereka menjarah juga kawasan para Vampire. Bersama – sama dengan blood elf,
Kerajaan Vampire semakin tersudut.
Berikutnya, saat terjadi perang antara Ravenna
Elf dan Dravenna, serta pembalasan dendam Grevenna, Para Vampire ini bersekutu
dengan Ravenna. Hal inilah yang menjadi awal konflik antara Dravenna dan
Vampire.
Pada saat kejatuhan Kekaisaran Gran, Kingdom of
vampire menguasai sebagian wilayah kekaisaran Gran di bagian barat laut mati.
Serta mereka meneror bekas kota – kota Gran Empire yang telah dibumihanguskan
oleh kaum mereka sendiri. Sedangkan Dravenna Elven sekutu lama Gran Empire
terus terjerat dengan konflik sengketa wilayah dengan para Vampire.
Perang terus berlanjut dengan Dravenna Elven,
hingga suatu saat munculah seorang pemuda yang gagah, dan ambisius, seorang
penganut paham demokrasi liberal, ia tidak setuju terhadap rasisme, penindasan,
dan perbudakan, dan berdiri di atas keadilan dan kesetaraan, Ia mengalahkan
para Dravenna Elf bagi para vampire. Ia memberikan harapan bagi mereka.
Apa yang dilakukan olehnya inilah yang
menjadikan mereka pengikut setianya, dan tetap memegang visi dan misi dari Van
Ruund beratus – ratus tahun setelah kematian anak manusia itu. Sebagai simbol
loyalitas, setiap Vampire yang terlahir akan dinamai dengan nama belakang Van
Ruund.
Kerajaan Vampire ini sendiri merupakan gabungan
dari persatuan 13 suku yang tersebar di pegunungan Georgia, di tepi timur laut
mati dalam hutan yang sangat lebat, dan sebagai habitat yang sangat pas bagi
mereka untuk berlindung dari cahaya , matahari. Kebanyakan dari mereka hidup
dalam gua – gua atau desa yang dibangun dibawah tanah, namun ada juga suku –
suku yang tinggal dibawah pohon – pohon raksasa di bawah bukit – bukit batu.
Kerajaan ini lebih dikenal dengan “Kingdom Of Darah”
Sedangkan Kastil Black Sapphire berada di lembah
Erdian dunia tengah, di pesisir laut mati, dan berdiri di atas sungai yang
dihubungkan ke daratan utama melalui sebuah jembatan. Lembah inilah yang
berperan sebagai pintu gerbang masuk ke “Realms of Vampire”. Dan para raja
Vampire akan tinggal di Kastil Black Sapphire sebagai pelindung para Vampire.
Dan jika perlu maka sang Raja akan meminta bantuan para kepala suku untuk
mempertahankan Black Sapphire dari invasi luar. Kastil ini sendiri merupakan
pintu masuk ke sebuah kota bawah tanah yang dapat menampung hingga 15.000
orang. Dengan luas area 24km2, kedalaman 40 meter,
dan terdiri dari 13 tingkat. Dan pintu keluar terdapat di hutan “Gelap” kaki
gunung “Evania” di seberang sungai Vindar. Terdapat juga pintu – pintu
tersembunyi lainnya yang tersebar di lembah Erdian.
Raja Vampire akan dipilih oleh para tetua, dari
ke – 13 suku ini. Dan mereka juga berhak mendeklarasikan untuk menghentikan
kekuasaan seorang Raja. Maka biasanya untuk mencapai kekuasaan, mereka akan
berusaha mendapat dukungan dari berbagai suku – suku. Dari segi finansial,
masing – masing dari 13 suku memegang sekitar 7% kekayaaan nasional, sedangkan
Black Sapphire sendiri memegang 9% kekayaan nasional. Dari segi militer, Black
Sapphire memegang 30% pasukan dan kekuatan militer, sedang 70% sisanya terbagi
atas 13 suku. Pemilihan kepala suku sendiri, berdasarkan tradisi masing –
masing suku. Namun upacara penobatan akan dilangsungkan oleh sang Raja Vampire
dan disahkan secara nasional di lembaga Black Sapphire.
Black Sapphire sendiri didirikan oleh klan
Errial yang telah kembali dari dunia manusia, yang telah mempelajari teknologi
dan arsitektur mereka, dengan tujuan membangun pertahanan bagi “Realms Of
Vampire” di dunia tengah. Dan juga berperan sebagai pintu gerbang, dan titik
pertemuan ke 13 suku. Raja Pertama Vampire sendiri adalah Erdian. Salah satu
keturunannya yang terkenal adalah Elidan Van Ruund yang pernah melindungi
Kerajaan Darah dari kehancuran. Ia berhasil melakukan perjanjian damai dengan
bangsa Thrones pada masa pemerintahan Kaisar Edward, dengan membayar upeti
berupa 10.000 kg emas/tahun. 5 tahun kemudian, ia dibunuh oleh putranya sendiri
Rudan Van Ruund. Sebagian suku – suku merasa kesulitan dengan kebijakan ini dan
memutuskan memberontak. King Rudan meninggal setelah memerintah selama 63
tahun. Ia meninggal dalam pertarungan melawan jendral Persia Darius Lankrani.
Ia mewariskan tahtanya kepada putra keduannya Luwie Van Ruund. Namun Luwie
bersama kakaknya Adrian Van Ruund, dan adiknya Ian Van Ruund dibunuh oleh adik
bungsu mereka Herod Van Ruund dalam perang saudara pada permainan tahta. King
Herod inilah yang menjadi salah satu pimpinan perang di “The Great Final War”.
Yang kemudian ia dibunuh oleh The Black Prince pada pertempuran italia.
King Herod memiliki beberapa selir dan budak.
Dari para selirnya, ia memiliki 12 anak laki – laki. Dan dari salah seorang
istrinya “Tracey Van Ruund Putri Encaloc” lahirlah seorang putri yang
dinamainya Sarah Van Ruund. Putri ini sangat dikasihinya. Ia terlahir pada hari
jumat, hari terakhir Virgo, saat bulan sabit raksasa muncul dari balik
pegunungan Sindarin di selatan lembah Erdian. Kelahirannya telah tertuliskan
dalam ramalan kuno “Saat cahaya bulan sabit raksasa menyinari dari puncak
gunung Sindarin, akan terlahir seorang anak bermata biru terang, ia adalah
perwujudan dari pohon dunia yang akan mengubah takdir bangsa – bangsa”. Sarah
terlahir dengan rambut berwarna hijau safir kebiruan. Seperti yang tertulis
dalam kitab – kitab lama, warna rambutnya ini sama dengan warna rambut
pendahulunya King Erdian.
Kelahiran anak ke – 13 ini membuat King
Herod sangat senang. Ia sangat mengasihi putri satu – satunya ini. Ia sangat
memanjakannya, dan memberikannya segalanya yang Sarah inginkan. King Herod yang
kejam dan sadis itu bahkan mengajari Sarah untuk bermain piano. King Herod
sendiri adalah penggemar komposer musik klasik hebat dari Germany Cassiopeia
Empire. Ia juga pernah membawa Sarah ke sebuah Taman di utara gunung Vindar
yang menghadap ke arah laut mati. Sarah Menyebutnya “The Garden”. Taman itu
kemudian dikenal dengan nama Safira. Tempat inilah yang di kemudian hari
menjadi tempat kesayangan Sarah, saat ia sedih, bahagia, gelisah, sakit hati,
kesepian. Tempat inilah juga yang akan mempertemukannya dengan cintanya Sasuke
Honoria. Dan pada tempat inilah ditemani oleh Sasuke dan putra mereka Michael
ia melihat dunia untuk terakhir kalinya.
Tidak lama setelah kelahiran Sarah, King Herod
menjadi paranoid. Ia memerintahkan untuk pembunuhan terhadap 12 putra –
putranya karena takut mereka akan mencelakai Sarah. Beberapa dari putranya ini
bahkan masih balita berumur antara 2 sampai 7 tahun. Dan ia juga membunuh serta
para ibu yang tidak bersedia anaknya di eksekusi. Dan juga para balita dibawah
2 tahun dari lawan dan bahkan kawan politiknya sendiri. Yang ia nilai dapat
mengancam keselamatan Sarah dikemudian hari. Hal ini ia lakukan karena takut
apa yang terjadi padanya dan kakak - kakaknya terjadi pada Sarah. King Herod
ingin memastikan lancarnya Perjalanan Sarah mencapai Tahta “Kingdom Of Darah”.
Namun 5 dari putra – putranya yang sudah dewasa lari dan bersembunyi di
berbagai suku – suku. Dan pada akhirnya di kemudian hari Sarah akan berperang
melawan kelima kakaknya. Mereka adalah Ruben Van Ruund putra tertua, Alaric Van
Ruund putra kedua, Eldo Van Ruund putra ketiga, Simon Van Ruund putra keempat
dan Isthar Van Ruund.
Setelah membunuh saudara – saudaranya dan
diangkat menjadi Raja dari Kingdom of Darah, saat hari menuju fajar, dan King
Herod akan segera terlelap dalam kamarnya, ia kemudian merasakan sesak, dan tak
mampu bergerak, muncullah kabut tebal menyelimuti seluruh ruangan. Kemudian ia
merasakan seperti nyawanya tercabut. Seketika, ruangan yang ia kenal, berubah,
dan terlihat berantakan, dan hancur, seperti tanpa adanya tanda kehidupan di
sana. Dinding retak, aura kegelapan, dan abu yang menyelimuti semuanya. Ia
kemudian tersungkur di lantai. Dan terdengarlah suara derap langkah kuda yang
sedang berlari mendekat ke arahnya. Dan sang pengendara bermantel hitam
mengeluarkan suara teriakan menyeramkan yang terdengar seperti rintihan singa
yang marah bercampur dengan suara melengking dari paus pembunuh dan kuda yang
meringkik. Dan barulah ia tersadar, ia sedang berada di “dunia mimpi”. Dunia
terkutuk, tempat para roh – roh dari pendosa terkeji yang pernah berjalan di
muka bumi. Tempat bagi mereka yang tak terampuni. Tempat bagi mereka yang
dihukum tidak bisa menyeberang ke “afterlife”, tempat di mana para roh – roh
jahat ini mengembara hingga hari kiamat hingga jiwa mereka terkurung di antara
kematian dan kehidupan. Hingga mereka memohon untuk dibinasakan. Tempat ini
memiliki banyak nama, ada yang menyebutnya “Realm of Shadow”, ada yang
menyebutnya “Cursed World”, mereka dari timur mengenalinya sebagai “Lembah
Kematian” atau “The Wicked Dimension”, dan Mazmur menyebutnya “Lembah
Kekelaman”. Dan banyak lagi ribuan nama dari berbagai bahasa yang berbeda.
Dan saat semakin mendekat, ketakutan semakin
menyelimuti dirinya, nafasnya semakin sesak, dan dentuman jantungnya semakin
kencang. Dan sang pengendara itu pun berhenti di hadapannya dan dengan
sihirnya ia mengangkat tangannya, disaat yang bersamaan, tubuh King Herod pun
terbangun. Kemudian sang pengendara tersebut menghunuskan pedangnya dan menusuk
dada kiri King Herod tepat di jantungnya. “Son of Erdian, I have put a curse in
you. That is the covenant your ancestor have made with Our Master Van Ruund
himself”, “now it’s the time for your people to fulfill it!”, “We shall raise
our sword to fight for our Freedom he had dreamed for us!”, diucapkannya dalam
bahasa Orion Kuno. Kemudian derap langkah kuda itu kembali terdengar, dan sang
pengendara tersebut menghilang kembali ke kegelapan.
Setelah itu maka perlahan – lahan ia kembali ke
kesadaran, kegelapan itu pun berlalu, ruangan tempatnya berada kembali normal.
King Herod perlahan – lahan mencoba bernapas kembali. Namun ketakutan itu tidak
meninggalkannya. Penglihatan itu terus menghantuinya. Ia kemudian bangun dan
beranjak ke tempat tidurnya.
Pada hari berikutnya ia kemudian menceritakan
yang dialaminya kepada para tetua di istana. Dan kemudian mereka menyuruhnya
untuk menemui Encaloc kepala suku dari “Myrridian” di hutan Myrrdad, yang
adalah ayah mertuanya sendiri. “Putraku, Dia ‘Sang Anak Manusia’ telah
datang!”.
Dahulu ketika bangsa Darah sedang berada dalam
masa terkelamnya, saat bangsa ini sedang dalam penindasan. Saat bangsa ini
dalam masa – masa perang dan mengalami kekalahan tiada berhenti. di utara,
musuh kita adalah para elf dari Dravenna, di selatan kekaisaran Persia
Savaniyah. Datang seorang manusia yang gagah dan sangat kuat, bersama – sama
dengan pasukannya ia mengalahkan Kerajaan Dravenna, dan memukul mundur mereka
kembali ke seberang laut caspia. Dan mengalahkan pasukan Kekaisaran Savaniyah
“Shah Mardavij”. Kekalahan Shah Madravij membuka jalan Persekutuan bagi
Kerajaan Darah dan Kerajaan Jericho. Ia lalu membentuk sistem demokrasi yang
kemudian diasimilasikan dengan kebudayaan para vampire, dan membuat ke 13 suku
bergabung didalam “Kingdom Of Darah”. Dialah sang “Van Ruund”. Seorang
ksatria legendaris dari Orion, murid dari Nathanael yang Agung, Putra dari
Rufus dan Athena, saudara dari Alexander The Great, dan Pendiri dari Kekaisaran
Thrones Agung.
Dan kemudian King Eufrat cucu King Erdian
mengangkat perjanjian darah “Mulai hari ini aku atas nama Kerajaan Darah,
dan seluruh bangsa Dahrians dan seluruh keturunanku akan bersumpah setia untuk
melayani ‘Van Ruund’ dalam kehidupan dan kematian, hingga akhir dari semesta
menunjukan kehancurannya, dan namaMu akan diabadikan dalam nama setiap kami,
kami akan memikul namaMu sebagai tanda Kehormatan!!!”. Demikian tutur Encaloc pada
menantunya. Sekembalinya dari suku Myrridian, King Herod mencari dan membaca
literatur kuno peninggalan King Eufrat.
Di masa lalu, Setelah mengangkat sumpahnya, King Eufrat dan
Kingdom of Darah menjadi bagian dari Para pengikut Van Ruund. Mereka di kenal
dengan “Ezilenler” yang artinya “Yang tertindas”. Diantara mereka adalah
para Raja manusia, dan sebagian dari Kekaisaran Thrones, Kingdom Of Jericho,
para Dahrians dari Kingdom of Darah, para elf dari Dravenna, dan Grevanna, serta
sebagian kaum petinggi dari Ravenna Elven, dan beberapa kaum lainnya. Bersama –
sama mereka berperang untuk Van Ruund dalam melawan Alexander The Great.
Disanalah King Eufrat gugur dalam pertempuran. Setelah dikalahkan oleh
Alexander The Great Sendiri, “It’s an
honor to meet you my Lord Alexander The Great!!, I think we share the same
dream!! unfortunately we took a different path!! but then, we are merely
a mortal, what can we do to change what has been?? I hope in the future, we all
will live happily in eternal peace where tears, and pain is no more!! there
will be no more war, I hope our sons, and daughter will live where races,
religion, skin color, origin, is no longer relevant!! I hope we get the freedom
we all dreamt for!! Now forgive me, my lord if you please, can you release me
from my pain?? Demikian permohonan King Eufrat pada Alexander The Great.
Maka Alexander lalu melepaskan pedangnya dan berlutut dihadapan
tubuh King Eufrat yang sudah terbaring di tanah. “My brother, if only we
didn’t meet on the battlefield, I will be surely glad to invite you out and
drink until my wife is mad and looking for me, we’ll surely make a great
friend. May peace be with you brother, may we got the freedom we dreamt for!”, jawab
Alexander kepadanya, dan ia lalu meletakan tanganya pada dahi King Eufrat, dan
meyentuhnya dengan kedua jarinya, seketika itu munculah cahaya terang yang
terlihat hingga ke ujung medan perang. Maka hilanglah segala penderitaan,
segala rasa sakit yang dirasakan King Eufrat Van Ruund. “Thank You
Brother'' itulah kata terakhir dari sang Raja Darah. Maka tersungkurlah
para Dahrians. Dan Van Ruund, kemudian berlutut sebagai tanda penghormatan, dan
diikuti oleh seluruh pasukannya. Kemudian diikuti oleh seluruh pasukan
Alexander. Pertempuran kemudian ditunda hingga pemakamannya berakhir.
Alaric Van Ruund
kemudian menggantikan ayahnya sebagai ‘King Of Darah”.
No comments:
Post a Comment