The Rise Of Thrones
|
Kekaisaran
Thrones didirikan oleh Alexander Pada abad akhir abad pertengahan. 400 tahun
sebelum masa Kaisar Ryan. Pada masa dimana Penggunaan Plate armor hampir
berakhir, Kekaisaran Ini didirikan pada Masa Kemunduran dari Republic State Of
Orion. Bertahun - tahun sebelum Kelahiran Alexander, kakeknya Arrius adalah
pemimpin tertinggi Konsulat dari Orion. Ia Memimpin 20.000 pasukan Dari
antaranya ia membawa sekitar 3500 The Rims Yang menakutkan itu. Ia Bekerja Sama
dengan Raja Alfonsus VI untuk memenangkan perang sipil dan menaklukan ibukota
Dari Orion, Rion. Republik Orion sangat
ketat dengan masalah militer. Mereka dilarang untuk memasuki kota Rion. Ini
adalah hukum yang telah berlaku selama hampir 500 tahun. Pada penaklukan ini ia
berhasil Menggulingkan Kekuasaan senat. Ia Kemudian Menjadikan dirinya Penguasa
Tunggal. Ia lalu membunuh Seluruh garis keturunan dari para senator di orion.
Dan membunuh 7 Jendral Tertinggi Orion. Ia Menggantikan Mereka dengan tujuh
Jenderal pilihannya sendiri. Pada Masa ini kemudian Untuk pertama Kalinya
Perang saudara dalam Republik Orion telah berakhir.
Setelah 13 tahun memimpin, Arrius akhirnya
wafat. Tanpa pernah mengumumkan siapa penerusnya. Sang Penguasa memiliki 7
putra dan 12 putri. Kemudian Pecahlah kembali Perang Saudara. Putra ketiga,
Rufus kemudian mengalahkan putra ke 5 dan ke 6 dalam pertempuran di pegunungan
utara. Sementara Sang Putra pertama membunuh putra ke 7 yang masih remaja.
Putra Kedua dan putra pertama kemudian bekerja sama membunuh putra ke empat.
Kemudian Putra Ketiga mengadu domba Putra pertama dan Kedua. Putra pertama
kemudian berhasil membunuh Putra kedua setelah pertarungan yang panjang. Namun
Putra pertama terluka parah dan beberapa hari setelah ia naik tahta ia kemudian
meninggal. Rufus kemudian memerintahkan eksekusi terhadap semua keluarga, istri
dan anak – anak dari seluruh saudara – saudaranya. Ia Juga membunuh 9 dari 12
saudara perempuannya serta putra – putra dan suami mereka. Menghentikan perang
saudara yang telah berlangsung selama 6 tahun.
Rufus kemudian menikahi Seorang Pendeta
bernama Athena di sebuah kota kecil yang di kemudian hari dikenal dengan
Alexanopel. Dari pernikahan ini, Lahirlah Alexander. Dilahirkan dan Dibesarkan
oleh seorang Pendeta, dan tumbuh di lingkungan gereja, Alexander menganut
ideologi yang berbeda dari ayah, kakek serta kakak dan saudaranya. Alexander
muda kemudian dikirim ibunya ke Pendeta Tinggi Nathaniel Yaphet untuk menempuh
pendidikan. Di Tempat inilah ia bertemu dengan Van Ruund. Yang dikemudian hari
bersama – sama Mendirikan Kekaisaran Thrones. Van Ruund adalah seorang yatim
piatu, Keluarganya berasal dari bangsawan Centurion, yang telah dikalahkan dan
dihancurkan oleh bangsa Orion Pada masa pemerintahan Rufus. Karena persahabatan
dengan Alexander, Athena mengangkatnya menjadi anak, dan menjadikannya saudara
dari Alexander.
Tidak ingin mengulangi kesalahan yang
dilakukan ayahnya, Rufus memutuskan untuk menguji para putranya, siapa yang
pantas mewarisi tahtanya. Rufus memiliki 5 putra, dan Alexander adalah yang
terakhir. Rufus mengirim mereka ke arena gladiator, disana, putra kedua
meninggal. Berikutnya, Ia mengirim mereka ke medan perang, Putra keempat gugur
di timur tengah. Kemudian, Putra yang tersisa diangkat menjadi senator agung,
ia menempatkan mereka pada fraksi yang berlawanan. Intrik politik ini berakhir
ditandai dengan Dieksekusinya Putra pertama. Menyisakan putra ketiga dan
Alexander Yang masih muda. Saat itu Alexander masih berusia 10 tahun, Dan ia
disembunyikan oleh Athena ibunya, sehingga ia tidak perlu melalui persaingan
maut antar saudaranya. Lelah dengan pertikaian dan perang saudara yang telah
berlangsung selama lebih dari 3 generasi, Alexander muda yang saat itu masih
berusia 13 tahun pergi ke ibukota dan menemui ayahnya, Ia memutuskan bergabung
dalam militer.
Rufus Kemudian Menyetujuinya. Bersama dengan
Van Ruund ia dikirim di ujian dalam arena Gladiator. Terkesan dengan
kemampuannya, Rufus mengirim mereka berdua Menjadi perwira di medan perang.
Pada Usia 14 tahun, mereka berdua berhasil membasmi pemberontakan di jerman,
dan Inggris. Berikutnya Mereka dikirim untuk mengalahkan kelompok teroris di
afrika utara. Dan Berikutnya ia Memberantas korupsi di Mesir. Rufus kemudian
mengangkat mereka menjadi Gubernur. Alexander menjadi penguasa mesir, sedangkan
Van Ruund Afrika Utara. Melihat Pencapaian gemilang Putra Bungsunya Alexander,
Rufus kemudian mulai memperhitungkan Alexander sebagai calon penerusnya. Ia
juga mengangkat Van Ruund sebagai anaknya. Sekali Lagi Persaingan Tahta akan
segera dimulai.
Pada usia Alexander dan Van Ruund ke 18,
Rufus memutuskan untuk menikahkan kedua putra mudanya, Ia mengambil wanita
Yunani, Rosie Andromeda, putri dari Raja Kota Andromeda di Yunani. Yang adalah
Negara bagian Orion. Alexander kemudian dinikahkan dengan Putri Rosie.
Sedangkan Van Ruund dinikahkan dengan Putri Eva Nymphia, Salah satu Nimfa dari
Kerajaan Krates, Negara Bagian Orion yang juga terletak di Yunani.
Usia Rufus kini telah menginjak 63 tahun.
Menyadari waktunya tidak lama lagi, ia kembali mengumandangkan perang antara
Alexander, dan Putra Ketiganya, Aurelian. Pertempuran ini berlangsung hingga 6
bulan lamanya. Di hadapan Kota suci kelahiran Alexander. Aurelian dengan
100.000 pasukannya. Terdiri atas 20.000 kavaleri, dengan 6000 kavaleri berat
paladin, 70.000 infantri, 30.000 mercenary. Dan 10.000 ranged warrior, 7000
archer, dan 3000 Elite throwing axe yang menakutkan itu, serta 300 kapal
perang. Sedangkan Alexander dengan 50.000 pasukan, 10.000 kavaleri, 5000
diantaranya kavaleri berat. 30.000 infantri, dan 4000 archer, dan sisanya
pasukan mesir. Dan 200 kapal perang. Demi mewujudkan impian mereka berdua, Van
Ruund ikut serta dalam pertempuran ini. Bersama 30.000 pasukannya, 20.000
infantry berat Orion, dan 10.000 kavaleri ringan kaum perompak Afrika dengan
150 kapal perang.
Perang berlangsung lama, dengan sekitar
18 pertempuran dimenangkan
Aurelian, dan 15 pertempuran Oleh Alexander. Sedangkan Pertempuran laut
didominasi Oleh Alexander, namun sulit untuk melumpuhkan Angkatan laut Aurelian
yang diperkuat dengan Greek Fire. Pada pertengahan desember, saat musim dingin
berlangsung, salju turun. Saat dimana eropa mengalami kesulitan dalam panen,
serta sumber daya lainnya. Hal ini yang akhirnya mengubah scenario perang,
gelombang pertempuran di teater italia. Saat pertempuran laut didominasi oleh
Alexander, Bantuan Logistik dari Mesir dan Afrika utara untuk Pasukan Alexander
tetap lancar. Wilayah Khatulistiwa, yang hanya mengalami dua musim, hujan dan
kemarau, memungkinkan pertanian dan panen, dapat tetap berlangsung sepanjang
tahun. Sedangkan Aurelian Kesulitan dalam masalah logistic. Setelah mengalami
kemunduran dalam perang. Aurelian akhirnya berhadapan langsung dalam
pertarungan dengan Alexander. Pertarungan yang berlangsung hampir dua hari ini
dimenangkan oleh Alexander, Namun Alexander sekarat, dan tidak dapat bergerak
sama sekali. Van Ruund Kemudian Membunuh Aurelian yang sudah tidak berdaya
terkapar di tanah.
Perang berakhir menyisakan Alexander sebagai
pewaris tunggal. Namun perang saudara ini menyisakan krisis bagi Orion. Orion
kehilangan lebih dari 70% personel militernya. Dan alutsista angkatan laut.
Akhirnya terjadi beberapa pemberontakan di berbagai wilayah kekaisaran Orion.
Sedangkan di perbatasan Utara, Kekaisaran Cassiopeia mulai menyerang perbatasan.
Dan di timur, konfrontasi terhadap Kerajaan Yerikho kembali tegang.
Orion Pun kehilangan beberapa wilayah di
daerah perbatasan. Rufus yang sudah memasuki 65 tahun kemudian meninggal
setelah berkuasa selama 27 tahun. Alexander kemudian diangkat sebagai consulat
tertinggi Orion, oleh para senat. Bersama – sama dengan Van Ruund, Mereka
berdua melaksanakan visi mereka, “Menciptakan dunia damai yang diatur oleh
hukum yang adil dan masyarakat yang merdeka”. Langkah pertama yang mereka
lakukan, yaitu menyusun perundang undangan yang baru bersama para senat,
merevisi, dan merombak sistem legislatif, eksekutif dan yudikatif. Memberantas
senat – senat yang korupsi, dan membasmi masalah kkn. Meskipun masalah kkn pada
dasarnya tidak bisa dihindari. Untuk menghindari feudalism, dan seluruh
kekuasaan hanya pada satu orang, Alexander mengangkat Van Ruund sebagai Co –
Consulat, mendirikan sistem Bivirat.
Berikutnya, adalah merekrut sekutu. Dan
memperkuat jalinan kerjasama, dan perdagangan bebas. Diadakanlah pertemuan di
kota suci, pertemuan itu dihadiri oleh Consulat tertinggi Republic Orion, King
Of Frankish, King Of Teutons, dan King Of Lincoln, dan beberapa city states,
dan kerajaan - kerajaan kecil lainnya di wilayah Balkan dan mediterania. Pertemuan
aliansi Ini adalah awal dari berdirinya kekaisaran Thrones.
Dari Pertemuan ini, ditegakan perjanjian
atas kesepakatan berdasarkan asas – asas yang dirumuskan. 1. Freedom of People,
2. Free Trade, 3. Military Allies and Reinforcement, 4. Unity, 5. Law and
Justice. Itulah Sila – sila sebagai landasan Ideologi dari Perserikatan ini.
Para petinggi memberikan kehormatan bagi Van Ruund “The Federation Of Ten One”.
Demikian Nama yang diusul oleh Van Ruund. Nama itu mewakili 10 Negara yang bergabung.
Yang kemudian lebih dikenal Dengan “Thrones” Sebagai Singkatan.
Sebagai Simbol berdirinya Thrones,
Alexander, Van Ruund bersama para pimpinan federasi mendirikan Sebuah kota
baru, yang dicanangkan sebagai pusat administratif, pusat logistik, dan
monument simbol kesatuan. Setelah berbagi diskusi yang panjang, dan beberapa
kandidat lokasi yang ditentukan, Kota itu akhirnya didirikan di atas jalur
perdagangan kuno, Centurion dan Orion, disana juga tempat transaksi dari
pertambangan emas. Lokasi itu terletak di teluk barat italia. Berbatasan dengan
wilayah spanyol modern. Tepat di sebelah sungai crimson, di seberang sungai itu
adalah gunung Versiuss, yang di kemudian hari akan dikenal dengan “Mount of The
Kings”. Kota itu terlihat seperti dikelilingi oleh cincin air jika terlihat
dari udara. Kota itu akhirnya berdiri setelah 3 tahun masa Konstruksi.
Saat itu Usia Alexander memasuki 25 tahun.
Dengan disepakatinya perdagangan bebas,
Usaha Alexander untuk menstabilkan Ekonomi Republic Orion Berhasil. Berikutnya
Van Ruund meningkatkan pendanaan terhadap militer, dan merekrut anggota baru,
serta mempersiapkan waktu melatih para pasukan untuk di tahun – tahun
berikutnya merebut kembali wilayah Orion. Military campaign ini akan dibagi
pada dua theater. “North Winter isolation Operation, dan Middle East
Agricultural Security. Strategi yang mirip dengan saat perang melawan Aurelian
dulu. Dengan mengamankan suplai dan logistic dari timur tengah yang kaya, dan
mengisolasi Kekaisaran Cassiopeia dari dunia luar, sehingga meruntuhkan ekonomi
Cassiopeia. Yang pada akhirnya akan membuat mereka mengalami kemunduran dalam
masa – masa perang kali ini.
Untuk tercapainya, kemenangan ini,
dibutuhkan kekuatan militer yang besar, dan disiplin yang tinggi, dan mencegah
pemberontakan dalam negeri. Dengan ini, Konferensi, kedua Thrones kembali
diadakan. Pertemuan itu diadakan untuk pertama kalinya Di Kota Thrones, di
puncak gunung Versiuss. Dari pertemuan inilah, maka dikemudian hari Gunung itu
dikenal dengan “Mount of The Kings”.
Dari pertemuan itu, diputuskan Alexander
akan memimpin Operasi Utara, dan Van Ruund akan memimpin Operasi timur tengah.
Teutons, Lincoln, dan Greek City States akan bersama – sama dengan Van Ruund di
timur tengah, Frankish akan mendukung Alexander di Utara.
Republic Orion dengan kekuatan 400.000 total
anggota aktif militer. Akan dibagi dengan dua fraksi, Alexander dengan 80.000
pasukan di utara. Dan 200.000 pasukan dipimpin Van Ruund, yang akan menghadapi
pasukan Singa Agung Dari Timur tengah. Sedangkan sisanya tersebar di seluruh
penjuru Orion sebagai pertahanan. Dari berbagai kerajaan di Yunani dan city
states, akan mengerahkan total 50.000 pasukan yang akan membantu Van Ruund,
Lincoln empire, membagi kekuatan militer, dengan 30.000 akan mendukung Van
Ruund di Gurun, dan 5.000 akan mendukung Alexander di utara. Kerajaan Frankish,
dengan 20.000 pasukannya ke utara bersama dengan 1000 giant elite throwing
axeman (para raksasa legendaris). Dan Terakhir Kingdom of Aquintellia Teutons
mengerahkan 45.000, dan 4000 The Rims yang menakutkan itu. Pasukan yang sanggup
meruntuhkan ribuan musuh hanya dengan mendengarkan nama mereka. Pasukan mistis
legendaris, yang penuh dengan sejarah yang kelam.
Kekaisaran Cassiopeia dengan kekuatan
militer sekitar 300.000 pasukan. Kerajaan Yerikho sekitar 600.000 pasukan.
Pertempuran ini adalah Perang terbesar pada masa itu, dengan korban hingga
jutaan orang. Dengan banyak sekali warga sipil yang menjadi korban. Banyak kota
– kota yang hancur. Perang ini kemudian lebih dikenal Dengan perang dunia
pertama. Van Ruund terlebih dahulu meluncurkan operasi timur tengah. Ia membagi
3 fraksi pasukannya. Armada 1 lewat mesir, Armada 2 turun lewat Yunani, dan
syria, Armada 3 akan mendukung dari laut Mediterania, dan akan berperan sebagai
pasukan pendukung. Sedangkan Alexander di Utara, Hanya akan Melakukan
tactic “Skirmish and Run”, dengan Tujuan melemahkan kekuatan musuh, dan
menunggu musim dingin, dan tetap menghindari perang terbuka, hingga Van Ruund
berhasil merebut timur tengah.
Setelah sekitar 10 bulan total, Seluruh
garis pantai sepanjang turki, palestina hingga Mesir telah jatuh. Kemenangan
wilayah ini, berhasil menambah pemasukan bagi Thrones. Pada Bulan Desember,
Alexander Akhirnya memulai Perang terbuka. Dengan melemahnya Perekonomian dalam
negeri, dan putusnya jalur ekonomi internasional, kurang dari 1 bulan Dinasti
Sindar runtuh. Dan Wilayah Orion berhasil kembali direbut. Pada masa ini adalah
masa puncak luasnya wilayah Orion.
Dengan Keberhasilan pada masa perang kali
ini, Federasi kembali mengadakan pertemuan di “Mount of The Kings”, Para Raja
Yang hadir pada pertemuan itu menganugerahi Alexander sebagai “First Among
Equal”. Memberikan padanya sebagai wajah Dari Thrones itu sendiri. Mulai Dari
Hari itu, Alexander akan menetap di Kota Thrones.
Pada masa itu adalah suatu hal yang tidak
disadari oleh Alexander dan Van Ruund. “The World Doesn’t revolve around you”.
Ada banyak hal belum dapat diselesaikan, dan masalah yang dapat dicegah. Hal
yang tersulit bukanlah mewujudkan perdamaian, namun mempertahankannya.
Tahun berlalu semenjak kemenangan pada
perang dunia. Mengantarkan Thrones kepada kemajuan, dan kemakmuran. Namun
Stabilitas itu didapatkan dari peperangan. Seiring besarnya Thrones, dibutuhkan
terus penaklukan demi stabilitas Thrones. Dan Perdagangan budak tidak dapat
ditiadakan. Perdagangan budak ini adalah bagian dari free trade, dan penunjang
stabilitas ekonomi bagi persemakmuran Thrones.
Kongres Para Raja kemudian kembali
dilakukan, mengumandangkan kampanye militer untuk penaklukan wilayah bagi
Persemakmuran Thrones. Alexander dan Van Ruund dihadapkan pada pilihan yang
sulit. Namun atas nama cita – cita kebebasan, Alexander Menyetujui kampanye
militer ini. Dengan pandangan bahwa Thrones adalah pejuang kemerdekaan. Dalam
tahun – tahun keberhasilan kampanye, Alexander dianugerahi sebagai pimpinan
tertinggi militer Thrones. Pada Akhirnya Alexander telah memegang Setiap posisi
tertinggi dari Federasi Thrones. Ia adalah pemimpin tertinggi Legislatif,
Pemegang kekuasaan tertinggi Eksekutif, dan ia adalah Hakim agung atas lembaga
Yudikatif. Ini adalah awal berdirinya Thrones yang awalnya Federasi menjadi
Kekaisaran. Dan Alexander sendiri di kemudian hari dikenal sebagai Kaisar
Pertama.
Pada akhirnya Berdirinya Thrones tidak
sesuai dengan apa yang awalnya dicita – citakan. Politik tidak sesederhana itu.
Perbedaan ideologi yang berlawanan. Van Ruund adalah seorang penganut paham
demokrasi liberal. Ia tidak setuju dengan adanya pemimpin sentral yang absolut
yang memegang kekuasaan tertinggi hanya pada satu pihak. Ia tidak senang dengan
sikap Alexander yang dianggapnya tidak punya integritas dan pendirian karena
terlalu mengikuti arus dalam kongres besar Thrones. Atas nama perdamaian antar
anggota Thrones. Dan Ia sangat tidak setuju dengan sistem Imperialisme yang
perlahan merasuki Thrones dan Alexander. Ia Memandang cita – cita Thrones telah
berubah dari awalnya untuk perdamaian dunia, menjadi kepentingan golongan dan
elit politik dan keuntungan sepihak Imperialisme.
Perbedaan pandangan tanpa adanya saling
pengertian menimbulkan perselisihan dan perpecahan. Perdebatan terus terjadi
antara Alexander dan Thrones. Masing – masing dari mereka mengerti akan sudut
pandang lawan pihak, namun tetap teguh pada idealism masing – masing. Dalam
pandangan Alexander, pandangan Van Ruund benar, namun terlalu idealis, dan
sangat sulit untuk diterapkan pada masanya, paling tidak membutuhkan proses
panjang dan waktu yang lama. Pada akhirnya Alexander jatuh pada hal yang sama
yang dialami oleh mereka yang berada di puncak. Kekuatiran akan runtuhnya
stabilitas jika mengambil resiko.
Pada berbagai kongres, Van Ruund Terus kalah
suara. Desakan untuk pendirian Imperialisme semakin tinggi, meskipun tanpa
disadari oleh pihak manapun. Kaum elit politik mulai memasukan agenda
terselubung. Perselisihan tidak hanya terjadi diantara para petinggi, namun
juga terjadi diantara para rakyat Thrones. Banyak aksi demonstrasi menolak
adanya perbudakan, dan agresi militer. Melihat kekacauan yang terjadi,
Van Ruund yang merasa punya dukungan dari sebagian Rakyat. Ia Mulai bertindak
ekstrim. Ia melakukan pembunuhan terhadap lawan politik, terutama para Raja
dalam federasi yang bertentangan dengannya. Dan kemudian mengangkat raja
Boneka, yang ia telah tanamkan kekuatan kultivasinya. Para Raja ini yang di
kemudian hari menjadi The Wraith setelah kematiannya. Mereka terkutuk untuk
tidak bisa menyebrang ke Afterlife. Dan menjadi pelayan Van Ruund selamanya.
Terperangkap di dunia bayangan, di antara kematian dan kehidupan, tanpa pernah
beristirahat.
Langkah – langkah Van Ruund semakin
memperkeruh perselisihan. Tindak anarkis dan kerusuhan di berbagai tempat tak
terhindarkan. Rakyat menyerukan Kongres untuk menghentikan Van Ruund.
Dengan gagalnya jalur diplomatik bersama Van Ruund, Alexander akhirnya
mengangkat senjata. Kemudian terjadilah perang saudara terbesar dalam sejarah.
Van Ruund kali ini didukung oleh kekuatan yang tidak biasa. Selain dari para
kawan politik dan jendral kepercayaannya, Ia dibantu oleh kelompok pemberontak
dari Kerajaan Dravenna Elf, “Creature of The Night”, dan para ras tertindas.
Jumlah mereka sekitar 200.000 pasukan. Dalam menghadapi Kekuatan Van Ruund,
Alexander menghimpun kekuatan dari seluruh penjuru Thrones, mengumpulkan
pasukan dari berbagai kerajaan di bawah Bendera Agung Thrones. Perang ini
berlangsung di tanah Rudra. Perbatasan Yunani dan Orion.
Perang ini akan sangat sulit bagi Alexander
dan Thrones, Pertempuran akan berlangsung siang dan malam. Tanpa istirahat
dengan adanya creature of the night. Namun yang terberat adalah perang moral
dan sudut pandang antara dua bersaudara yang saling menyayangi dan memiliki
mimpi yang sama, namun harus berakhir dalam perang.
Dalam beberapa hari pertama, Alexander sama
sekali tidak mengangkat senjata, dan pasukan Thrones hanya melakukan formasi
bertahan. Pada malam hari suasana menjadi lebih mencekam bagi pasukan Thrones,
para makhluk malam haus darah meneror. Ribuan pasukan Thrones jatuh di medan
perang. Para Vampire ini akhirnya berhasil dipukul mundur oleh The Rims.
Pasukan Thrones telah kehilangan hampir separuh prajurit mudanya hanya dalam waktu
7 hari. Pada akhirnya Alexander didesak oleh para raja.
Dengan berat hati Alexander turun ke medan
perang. Dia menanggalkan jubah kebesaran Thrones, mengangkat senjata dan
bertarung di antara para prajurit Thrones di garis depan. Ia menanggalkan
seluruh jiwa, perasaan, dan kemanusiaannya, yang terlihat di medan perang
adalah mesin pembunuh mengerikan yang tak seorang pun mampu menghentikannya.
Itulah hal yang kamu dapatkan ketika membangkitkan amarah orang yang berhati
lembut. Pembantaian yang terjadi, banjir darah yang mengalir seperti sungai
setinggi betis orang dewasa, dataran rendah berubah menjadi lautan darah.
Pada malam hari saat para raja dan pasukan
dan bahkan musuh telah beristirahat, Alexander tetap harus menjalani hukumannya
seperti yang telah tertulis, pada hari – hari yang akan datang, di hari yang
sulit, saat kebajikan telah beranjak, Saat seorang anak manusia telah
kehilangan dirinya, Pada hari gelap ia tidak akan terlelap, saat haus ia tidak
bisa dipuaskan oleh apapun, dan saat lapar ia tidak akan bisa dikenyangkan.
Demikian Alexander tegak berdiri dengan pedang ditancapkan ke tanah hingga
datang sang fajar dengan pertempuran berikutnya, seumur hari – hari hidupnya.
Dan dalam tujuh hari Alexander telah
menjatuhkan 120.000 pasukan Van Ruund. Pada Hari itu tak ada tombak yang dapat
menusuknya, tak ada pedang yang tertancap pada tubuhnya, tak ada anak panah
yang melesat padanya. Ribuan raksasa telah ditumbangkannya. Ratusan Vampire
telah dibunuhnya, Ribuan Elf yang telah mati, dan ratusan ribu nyawa manusia
yang telah jatuh tanpa pernah mengerti apa yang diperjuangkan.
Timbul kegusaran dalam hati Van Ruund,
melihat gugurnya pasukannya, ia merasa gagal dalam memikul harapan mereka. Dia
tahu dalam hatinya ia tidak pernah bisa menghadapi Alexander, orang yang telah
memberikannya hidup, memberikannya Ibu, menjadikannya saudara, apa yang selalu
ia impikan, memberikannya nama. Tanpa adanya harapan kemenangan, Van Ruund
tidak gentar dan mundur.
Pada malam itu, pada hari raya korban, Van
Ruund datang membawa minuman, ke tengah medan peperangan, saat dunia terlelap,
Alexander yang masih berdiri tegak dalam hukumannya, malam itu untuk pertama
kalinya senyum terukir di wajah keduannya. Seluruh kebesaran telah
ditanggalkan, tidak ada raja, tidak ada pahlawan, tidak ada ksatria, tidak ada
gelar, tidak ada status, tidak ada kekuasaan, keangkuhan, tidak ada panglima
perang, tidak ada prajurit. Yang tertinggal hanyalah dua saudara yang saling
mengasihi, yang telah lama tidak bertemu, melepaskan kerinduan, mengenang masa
– masa muda mereka. Untuk pertama kalinya Alexander minum setelah sekian lama.
Malam itu mereka kembali ke tempat sederhana darimana mereka berasal, tertawa
dalam kekonyolan mereka. Hingga fajar tiba, Van Ruund kembali ke timur.
Hari Berganti, saat fajar menyingsing,
Seluruh pasukan ditarik mundur dari medan pertempuran. Kemah telah dimundurkan
menjauh dari medan perang. Berlindung di balik gunung – gunung. Van Ruund
dengan jubah kebesaran Thrones, dan zirah Thrones, telah siap ke medan
pertarungan yang akan menentukan nasib bangsa – bangsa. Pertarungan Hidup dan
mati. Ini adalah pertarungan antara dua manusia yang telah mencapai skala yang
baru.
Berawal dari pertarungan fisik, dan bela
diri, perdebatan dan pertarungan ideologi terus berlangsung, setitik harapan
masih ada dalam hati Alexander untuk Van Ruund kembali ke jalan yang benar. Dan
bagi Van Ruund, persetujuan Alexander adalah buah manis yang mungkin bisa
didapatkan disini, demi mencapai cita – cita Thrones yang sesungguhnya. Esensi
dari berdirinya Thrones.
Terdengarlah bunyi ledakan besar dari balik
pegunungan, dan cahaya kilatan serta gemuruh terdengar ribuan kilometer
jauhnya. Para prajurit rebah di kemah – kemah mereka karena gempa besar yang
terjadi di dekat area pertarungan. Seketika seantero areal hutan berubah
menjadi padang gersang yang hangus terbakar. Munculah monster legendaris
Rukhaime, yang besarnya melebihi gunung. Makhluk berkepala seperti paus, dengan
sayap elang di sebelah kanan, dan sayap kelelawar di sebelah kiri, dan bertubuh
seekor singa dengan ekor kuda. Mengamuklah makhluk ini, auman-nya menghancurkan
bukit – bukit batu di tanah rudra. Kepulan asap hitam padat menyelimuti. Dengan
Kemunculan makhluk ini maka sia – sialah segala usaha untuk menghentikan
pertarungan, untuk saling merangkul demi sebuah keputusan. Ketika perseteruan
ideologi yang tidak mungkin dihentikan, dalam jalan persatuan, Dalam hatinya
Alexander tahu bahwa tidak ada jalan lagi untuk menghentikan Van Ruund, dan
membawanya kembali. Maka muncullah patung raksasa, tingkap langit terbuka,
penghakiman telah dimulai. Itu adalah yang terkuat yang dimiliki Alexander,
Seketika, Ledakan yang ribuan kali lebih besar dari ledakan – ledakan
sebelumnya. Hilanglah seluruh wilayah Rudra tenggelam menjadi lautan. Kepulan
asap tebal menyelimuti seluruh dunia, cahaya matahari tidak mampu menembusnya,
dunia kembali ke zaman es selama setahun penuh, gempa bumi terasa di seluruh
dunia, gemuruh dahsyat itu terdengar di seluruh pelosok. Gelombang Tsunami
bergejolak, gunung – gunung hancur. Tidak pernah lagi pertarungan dahsyat yang
hampir menghancurkan seluruh dunia itu terjadi. Pertarungan berakhir dengan
Pedang tertancap pada jantung Van Ruund, dan Hujan deras Air mata Kesedihan
Athena atas kedua putranya yang saling membunuh.
Perang berakhir dengan kemenangan Alexander
atas kematian Van Ruund. Eva Nymphia hanya meratapi kematian suaminya dalam
pangkuannya. Alexander memberikannya kehormatan sebagai salah satu pendiri
Thrones, “Thrones Knight”, dan gelar pahlawan. Pada akhirnya apa yang dicita –
citakan Van Ruund adalah atas nama kemerdekaan, dan saling pengertian dalam
kemanusiaan. Demikian setelah kematian Van Ruund, Alexander menyerukan
perdamaian dunia secara total. Dihentikannya ekspansi Thrones, perdagangan
budak, dan mencetuskan cikal – bakal demokrasi. Jika ada yang berani menyerukan
perang, maka Alexander sendirilah yang akan mengangkat senjata untuk menghentikannya,
dan baginya tidak ada pengampunan bagi mereka yang dengan sengaja mengobarkan
perang dan penderitaan bagi dunia.
Para Raja Tunduk di bawah Alexander. “The
People of Thrones” menunjuknya sebagai “The Sole Ruler”, “The Peacekeeper”,
“The Judge”, dan ribuan gelar lainnya, namun dunia mengenalnya sebagai
“Alexander The Great”. Pada Hari itulah Alexander digelar sebagai Kaisar
Pertama dari Kekaisaran Thrones. Demikian Kisah Sang Alexander The Great.
Kemudian ia akan memerintah Thrones 50 tahun lamanya, dan pada tahun – tahun
akhir hidupnya, Alexander Menanggalkan Seluruh kebesarannya, dan keagungannya,
mewariskan Tahta Thrones, dan pergi dalam pencarian atas kebenaran, namun tidak
pernah kembali, dan menghilang menjadi legenda. Tidak pernah ada yang tahu apa
yang terjadi padanya setelah itu, Bahkan mayatnya tidak pernah ditemukan,
makamnya tidak ada. Bahkan tidak ada yang bisa memastikan apakah dia telah
wafat atau mungkin saja masih hidup hingga sekarang. Tahun – tahun setelahnya,
Kota suci kelahirannya diganti namanya menjadi “Alexanopel” Yang artinya kota
Alexander, sebagai penghormatan akan dirinya.
Demikian, sepucuk riwayat Kebangkitan
kekaisaran Thrones Agung. Pasukan Van Ruund yang bertahan setelah kematian Van
Ruund mundur, keluar dari wilayah Thrones, Kembali ke asal mereka. Namun visi
Van Ruund tidak pernah mati. Para Creature Of The Night kemudian Mengangkat
nama Van Ruund sebagai nama pasti mereka. Salah satu yang terkenal adalah
Vaughn Van Ruund, Raja Terakhir Vampire, dan Sarah Van Ruund yang jatuh
cinta dengan manusia, mengganti nama menjadi Sarah Honoria, adalah Mantan Ratu
Vampire, yang menjadi istri Kaisar Thrones yang sekarang. Sebagai simbol
bersatunya kembali Alexander dan Van Ruund.
Para Pasukan Van Ruund, membentuk aliansi di
kota Lunar Lakes, dibawah pimpinan “Kaisar Of Thrones”, atau yang dikenal juga
sebagai “Son of Man”, “The Deadliest Servant of Van Ruund”, Salah satu dari
delapan Wraith, sang penghancur Dinasti Alexander Orion. Dibawahnya para Raja.
King Of Darah, King of Vulk, King Of Astrix, berbagai ras tertindas, The
Cedric, The Fallen Angels, The One demon, The Two demon yang adalah para
pemimpin dosa, bahkan para Elf dan manusia yang kuat. Dalam usaha mereka
Membangkitkan kembali apa yang Menjadi Visi sang Van Ruund.
Sedangkan Van Ruund sendiri, tidak pernah
diketahui makamnya. Alexander sendiri yang memerintahkan pemakamannya. Ia tahu
bahwa Mayat Van Ruund akan menjadi aset terbesar bagi musuh Thrones dimasa
mendatang. Kuburannya tanpa batu nisan, jalan – jalan menuju kesana disegel,
dan dijaga langsung oleh The Rims. Tidak akan selamat siapapun yang berusaha
menemukan nya, atau bahkan menyinggung sedikit tentang ini walaupun hanya dalam
percakapan kecil. Sang istri Eva Nymphia bahkan tidak diperbolehkan hadir dalam
pemakaman Van Ruund, dan namanya tak pernah terdengar lagi setelah hari
kematian suaminya.
Dan Bagi Kekaisaran Thrones sendiri, masa
depan yang tidak pasti sedang menunggu di depan. Perjuangan belum selesai,
kedamaian sejati belum terwujud, lingkaran dendam dan kebencian bagai bom waktu
siap meledak kapan saja. Perang – perang yang akan datang, sangkakala akan
kembali dibunyikan.
Tahun berganti, Alexander meninggalkan
Tahta, kepada Mulawarman putra tunggalnya, telah diberikan tanggung jawab atas
orion. Berikutnya Kaisar Alexander mengadakan rapat tertingginya untuk terakhir
kalinya, dalam penentuan siapa sang Pelindung Thrones. Kemudian seorang muda
bernama Albani yang akan meneruskan kewajiban Sang Alexander.
Albani adalah seorang philosopher, yang
sangat mendukung ideologi Alexander, dan menjunjung tinggi demokrasi. Dalam
masa kali ini, ia memiliki dukungan rakyat yang sangat besar. Dia adalah bagian
dari bivirat orion pengganti Van Ruund, setelah kepergiannya. Dalam masa – masa
perang sebelumnya, dialah yang diberikan kepercayaan oleh Alexander sebagai
Pemimpin tertinggi di ibukota Thrones, yang akan mengurusnya selama kepergian
sang kaisar.
Albany terlahir dari pegunungan utara, tidak
diketahui siapa dan darimana orang tuanya berasal. Namun ia adalah seorang
murid dari Nathaniel Yaphet, yang berarti bahwa ia adalah adik seperguruan dari
Kaisar Alexander. Usianya sekitar 20 tahun lebih muda dari Alexander dan Van
Ruund. Ia datang ke Orion pada usia 17 tahun, ia memulai hidupnya disana
sebagai pelayan di sebuah rumah makan, dan pada akhir pekan, ia akan menjadi
pemusik di tempat ibadah. Dalam pekerjaannya sebagai pelayan, ia sering
berdialog dengan para tamu di waktu santai. Banyak pengajaran yang
disampaikannya seperti layaknya seorang pendeta. Ia kemudian sering dipanggil
“Guru Spiritual”.
Albani akhirnya benar – benar memperoleh
gelar “Guru Spiritual” saat usianya 18 tahun. Dalam hari – harinya ia banyak
berdebat dengan para petinggi local. Dan para anggota pemerintahan serta
militer. Dia memiliki banyak pandangan hidup yang berbeda dengan para negarawan
di masanya. Hingga akhirnya ia dituduh melakukan ajaran sesat. Hingga akhirnya
ia dibawa ke pengadilan tinggi orion. Namun ia berhasil memenangkan kasus,
hanya dengan kecakapannya dalam berbicara. Hingga akhirnya kasusnya dibawa ke
pengadilan agung Thrones. Dibawah pimpinan Kaisar Alexander. Dalam Mahkamah
Internasional, hal yang sama pun terjadi, kharisma dan kecakapannya dalam
mengungkapkan gagasannya telah memenangkan dirinya kembali dari ancaman
penjara, dan bahkan hukuman mati.
Setelah selesai dengan tuduhan palsunya, ia
kembali ke ibukota Orion, dan melakukan pengajaran disana. Hingga pada usianya
yang ke 19 tahun, ia bergabung ke kantor pemerintahan. Disana ia banyak belajar
mengenai administrasi. Kehebatannya dalam mengambil langkah, serta gagasan dan
idenya yang cemerlang telah menghantarkan kesuksesan bagi tempatnya bekerja.
Karirnya kemudian terus meningkat. Namun ia tidak pernah berhenti mengajar
dikala senja.
Pada usia 20 tahun, dia bergabung dalam
Kementrian Orion. Pada tahapan karirnya ini, ia mulai memiliki banyak lawan
politik, sepanjang pendakiannya menuju puncak. Hingga pada masa pemilihan
berikutnya 5 tahun kemudian, ia diangkat menjadi senator of Orion. Pada
masanya ia banyak membantu para kasta rendah di Orion, hingga pengikutnya terus
bertambah banyak. Hingga pada akhirnya saat periode 5 tahun selesai, para lawan
politiknya bersiasat untuk menjadikannya gubernur provinsi terjauh pada wilayah
terpencil di utara kepulauan britania. Demi menghilangkan pengaruhnya di
ibukota.
Namun, apa yang menjadi harapan para senator
gagal tercapai. Nama sang Albani bertambah besar, dan terkenal. Bahkan Provinsi
yang dipimpin olehnya, mulai diperhitungkan. Pengaruhnya semakin besar. Ia
menemukan berbagai titik tambang emas di wilayahnya, yang akan menambah pundi –
pundi kekayaan provinsinya. Hingga akhirnya ia kembali setelah 10 tahun
kemudian. Saat itu usianya telah mencapai 41 tahun. Banyak dari lawan
politiknya yang telah meninggal. Mengingat ia adalah yang termuda di zamannya
beberapa tahun lalu. Sedangkan beberapa lainnya dari mereka telah mencapai usia
senja. Prestasinya selama ini telah membuatnya dipanggil ke Thrones oleh sang
kaisar Alexander. Ia kemudian dipercayakan sebagai salah satu “High Senator of
Thrones”.
Pada akhirnya dia tiba pada puncak
kejayaannya. Sampailah ia di hadapan “Alexander The Great”, hasil dari
perjuangannya, keletihannya dari pertarungan segera berbuah. Jabatannya sebagai
The high senator of Thrones, dan segala keputusannya telah membawakannya kepada
posisi yang lebih tinggi lagi “The Greatest senator of Thrones”, ia hanya satu
langkah dibawah Alexander sendiri. Segala yang telah diperbuatnya telah
menyenangkan hati Sang Kaisar. Hingga hilanglah keraguan dalam hatinya. Tepat
setelah hari – hari berkabung bagi sang Kaisar berakhir, diadakanlah Rapat para
raja itu kembali, saat matahari memancarkan cahaya ke puncak “Gunung Para
Raja”. Itulah hari dimana terakhir kali Bangsa Thrones melihat Sang Kaisar
tercintanya. Bagaikan seorang anak yang akan berpisah dengan ayahnya. Maka
ketika matahari semakin naik dari ufuk timur, Beranjaklah Alexander dari
tahtanya, dihadapan para rakyatnya yang telah gugur air mata mereka.
Menghilanglah Sang kaisar, dan tidak akan pernah ditemukan lagi. Begitu juga
sang permaisuri terkasihnya Rosie Honoria yang setia menemani Kekasih hatinya.
Dengan penuh kepercayaan, Albany diangkat sebagai penerus sang kaisar, tepat
pada usianya yang ke 63 tahun. Dan akan berkuasa selama 21 tahun.
Kekaisaran Thrones sangat bergantung pada
ekspansi dan perdagangan budak. Namun ketetapan Kaisar Alexander “No Slave
Trade and Expansion”. Menyebabkan Kekaisaran akhirnya mengalami krisis. Demi
menyelamatkan Thrones, Kaisar Albany membuka persetujuan untuk dilakukan utang
Negara, dan membuka peluang bagi investor asing. Hingga pada akhirnya ketetapan
Alexander ini dilanggar oleh kaisar ketiga Asthawarman putra Mulawarman, cucu
Alexander The Great. Pada masanya, Ekspansi kembali dilakukan, dan perdagangan
budak kembali dibuka. Hal ini menimbulkan murka bagi Jovian yang kemudian
membunuh Asthawarman, dan mengklaim tahta Kaisar keempat. Tercatat Asthawarman
memimpin hanya selama 3,5 tahun.
Kaisar Jovian dulunya adalah anak petani
yang berasal dari daerah konflik di eropa timur. Yang kemudian menjadi murid
dari Van Ruund. Ketika kematian Van Ruund, ia diwariskan sebagian tanah Van
Ruund di Yunani. Hal inilah yang ia manfaatkan untuk mencapai tangga politik
Thrones. Pada usia 17 tahun, ia harus menjalankan wajib militer Thrones Pada
zaman Alexander. Disanalah ia mendapatkan pengalaman tempur, dan kemampuan
tactical dan strategi yang dikemudian hari memenangkan dirinya dalam perang
kekuasaan. Hingga pada umur 29 tahun, dengan kekayaannya, ia telah mampu
membentuk kekuatan militer pribadinya. Disana, ia bersekutu dengan Putri
Nadillah dari Kerajaan Ninivah, seorang ambisius yang bercita – cita menaklukan
seluruh Mesopotamia. Ambisi yang sama dengan kemampuannya dalam mengubah angin
peperangan, telah membuat sang putri tertarik. Bersama – sama, mereka
menaklukan kekaisaran Arsasida yang telah jatuh dalam perang saudara selama
bertahun – tahun. Menjadikan Putri Nadillah sebagai Ratu Ninivah, dan Kaisar
Arsasida. Dan bagi Jovian diberikan tahta raja atas wilayah Kedvah. Pada masa
ini ia mulai menghimpun para tentara yang dulu bagian dari pengikut Van Ruund.
Dari hubungan ini juga terlahir seorang putra bernama “Miraj Milsa”.
Jovian adalah seorang penganut ideologi anti
rasisme dan ia adalah orang yang menjunjung tinggi stabilitas nasional. Bahkan
pada saat krisis masa pemerintahan Kaisar Albany, dia meminjamkan sebesar 10 %
kekayaannya sebagai utang Negara. Hal inilah yang memicunya untuk merebut tahta
Kekaisaran Thrones dari Asthawarman karena kebijakannya membuka kembali invasi
dan ekspansi. Sehingga mendorongnya untuk melakukan pembunuhan terhadap Kaisar
Asthawarman, dan menjadikan dirinya Kaisar. Tercatat ia menjadi kaisar di usia
76 tahun, berkuasa selama 13 tahun, dan meninggal di usia 89 tahun. Menurut
rumor ia dibunuh oleh Purnawarman putra Asthawarman. Pada masanya, ia
meningkatkan pajak sebesar 0,2 %. Dia mendirikan berbagai lahan pertanian, dan
pertambangan, serta menambah jumlah pasar dan pelabuhan di daerah yang menjadi
jalur perdagangan. Dan mewajibkan anggota militer untuk bekerja pada bidang
industri sebagai tenaga kerja tambahan. Namun ia akan membunuh seluruh keluarga
dari seorang yang berani melakukan pelanggaran di hadapan umum.
Setelah kematian Jovian, Purnawarman putra
Asthawarman, cucu buyut Alexander ia melakukan hal yang sama yang telah
dilakukan pendahulunya 145 tahun lalu. Tindakan yang benar – benar
terlarang, dan tidak ada yang berani melakukannya selama ini karena akan
dianggap pemberontakan. Dia membawa 15.000 tentara setianya mengepung kota Thrones,
bersamanya juga ia membawa 1500 The Rims. Dengan tujuan mendesak para High
senator mengangkatnya sebagai Kaisar kelima. Pada zamannya dengan
dukungan militernya, ia menginvasi para Raja yang adalah bagian dari Thrones
itu sendiri. Demi menanggalkan kekuasaan mereka, dan membatasi hak – hak mereka
dalam bidang konstitusional, dan memproyeksikan kekuasaan itu pada sang Kaisar
sendiri sebagai “Supreme Ruler”. Sistem yang diterapkannya ini yang kemudian
mengubah Thrones dari federasi kerjasama internasional menjadi Imperium dengan
kekuasaan absolut dan Dictator. Meruntuhkan apa yang menjadi Cita – cita
berdirinya Thrones itu sendiri. Menentang mimpi dari pendahulunya para Bapak
pendiri bangsa, apa yang menjadi angan dari Alexander dan Van Ruund dulu.
Ekspansi terhadap wilayah perbatasan pun dibuka kembali. Perdagangan
budak kemudian dilakukan kembali.
Hingga pada akhirnya setelah tujuh tahun
berkuasa, ia dibunuh pada umur 33 tahun dalam sebuah konspirasi yang melibatkan
para senator agung. Salah satu diantara mereka adalah Berrian cucu Jovian, cucu
buyut Albany, dan cucu dari cucu Alexander. Yang masih menjadi keponakan jauh
dari Purnawarman sendiri. Berrian kemudian naik tahta menggantikannya di usia
34 tahun. Pada zamannya, Berrian membangun ruas – ruas jalan yang baru
menghubungkan daerah suburban kota besar demi memperlancar perekonomian,
mendirikan birokrasi, dan berbagai kuil – kuil, serta memperbaiki sistem
perbankan. Dalam membiayai kebijakannya ini, Kaisar Berrian meningkatkan pajak
Negara. Namun terjadi masalah di timur tengah. Wilayah laut mati diserang oleh
kerajaan Partha. Kaisar Berrian kemudian berangkat ke timur tengah untuk
berperang. Setelah 2 tahun berperang, Berrian akhirnya meninggal di tepi laut
mati. Setelah berkuasa selama 11 tahun. Kematian Kaisar Berrian menandai
berakhirnya era Dinasti Alexandria, sekaligus berakhirnya era “First Century”.
Kaisar Berrian digantikan oleh penasihat
utamanya sekaligus jendralnya Titus. Perang di timur tengah berakhir dengan
kematian Kaisar Berrian, namun kemenangan berhasil diraih oleh Kekaisaran
Thrones. Titus kemudian naik tahta sekembalinya ke kota Thrones di usia 59
tahun. Sejarah baru terjadi, dimana masa pemerintahannya adalah yang tersingkat
sepanjang sejarah kekaisaran Thrones. Ia hanya menjabat selama 2 tahun, dan
meninggal dalam kunjungan politik di eropa timur, di tepi barat laut hitam,
karena terserang Smallpox yang sedang mewabah di daerah tersebut. Kaisar Titus
kemudian digantikan oleh seorang yang kaya raya, dan juga adalah salah satu
dari bivirat Orion. Seorang yang bernama Arrius.
Arrius adalah seorang yang sangat tertarik
dengan musik. Pada masa mudanya, ia adalah seorang pemain organ, dan sitar,
serta seorang arranger musik, dan bahkan menciptakan beberapa lagu dan karya
musik instrumental. Hingga ketika masanya menjabat sebagai kaisar, ia melakukan
pembangunan “Concert Hall”, dan berbagai festival musik di seluruh penjuru
kekaisaran. Bahkan di ketika di medan perang, ia akan membawa serta Para musisi
terbaik dalam kelompok orkestra, yang akan menambah moral dan semangat juang
prajuritnya. Dan membuat musuh gentar diatas tempat mereka berpijak. Demikian
yang akan dilakukan oleh puluhan generasi setelahnya. Salah satu yang membuat
Pasukan Thrones ditakuti di medan perang.
Selain di bidang musik, ia juga tertarik di
bidang seni lainnya seperti seni rupa, dan tarian, serta bidang olahraga.
Hingga stadion dan gelanggang juga dibangun olehnya. Dari sinilah dimulai
pengembangan terhadap karya seni otentik bangsa Thrones. Di masa mendatang,
festival yang dilakukannya akan menjadi ajang budaya terbesar sepanjang sejarah
yang dilakukan selama 4 tahun sekali, yang dikenal dengan “International Art
and Culture Appreciation Festival”. Demikian sejarah singkat masa
kepemimpinan Kaisar Arrius. Sang Kaisar akhirnya meninggal di usia 74 tahun
setelah berkuasa selama 12 tahun. Masanya merupakan awal dari Kekaisaran
Thrones mencapai puncak kejayaannya. Awal dari abad para Kaisar Hebat. Ia
adalah awal mula “Golden Age of Thrones”.
Sebelum kepergiannya, Kaisar Arrius memilih
seorang bernama Brutusius putra adopsinya untuk menjadi penerusnya. Untuk
pertama kalinya sejak sekian lama pergantian tahta tidak disertai dengan
pertumpahan darah. Hal yang sama terjadi pada masa pergantian tahta dari Kaisar
Albany yang menunjuk secara langsung Kaisar Asthawarman sebagai penggantinya.
Masa pemerintahan Kaisar Brutusius ditandai
dengan Penaklukan teluk Persia, terbukanya jalur perdagangan internasional dengan
para dinasti di timur jauh. Dan runtuhnya kekaisaran Partha yang membuka jalur
invasi menyeberang laut mati. Dan invasi wilayah Armenia di utara. Dan invasi
ke wilayah Cassiopeia serta, serta aneksasi wilayah kuno Gran Empire yang kaya
akan tambang emas, dan mineral lainnya, di utara Macedonia. Pada masanya
Kekaisaran Thrones mencapai wilayah kekuasaan terluasnya. Luas keseluruhan
wilayah kekaisaran melebihi 6 juta km2 . Sang Kaisar akhirnya
meninggal di usia 74 tahun setelah berkuasa selama 19 tahun. Ia kemudian
digantikan oleh putra adopsinya yang bernama Dionisius.
Kaisar Dionisius menghabiskan masa
pemerintahannya dalam pembangunan Infrastruktur publik. Yang paling terkenal
darinya adalah pembangunan sistem pembuangan limbah rumah tangga, dan
peningkatan sanitasi. Serta Toilet umum, di berbagai titik di kota Thrones dan
beberapa kota besar di wilayah Thrones. Dan juga sistem irigasi dan pengairan,
dan air bersih, pembangunan tempat penampungan air dan pemandian umum. Namun ia
juga adalah seorang playboy flamboyant, pembangunan tempat prostitusi juga
banyak dilakukan olehnya, yang sempat menjadi masalah, dan demonstrasi di Kota
Thrones. Namun Dionisius akhirnya meninggal karena penyakit menular seksual
yang dideritanya selama 2 tahun terakhir. Ia meninggal setelah masa
kepemimpinannya selama 6 tahun pada umur 41 tahun. Melihat kematian kakaknya,
Theodisius muda mengambil posisi kakaknya sebagai Kaisar. Ia kemudian
mendatangkan Para cendekiawan, dan para tabib ternama dari mesir demi meningkatkan
pelayanan kesehatan dan pendidikan di Thrones. Ia kemudian memerintahkan
pencatatan ulang seluruh dokumen – dokumen Kekaisaran Thrones, merevisi Hukum
dan Undang – Undang Thrones, Membuat salinan buku – buku penting tentang ilmu
pengetahuan dan sejarah, membangun perpustakaan dan universitas terutama di
kota – kota besar, dan pusat provinsi, serta pembangunan rumah sakit dan
pelayanan kesehatan. Demikian sepuluh tahun awal kepemimpinannya. Berikutnya ia
memfokuskan perhatiannya ke bidang pertahanan dan keamanan. Dengan membangun
kastil dan menara pertahan serta benteng – benteng di wilayah perbatasan, dan
camp militer, dan memperbaiki birokrasi militer serta pembaruan aset militer.
Namun beberapa wilayah yang sebelumnya pernah dikuasai Thrones oleh Kaisar
Brutusius harus dilepaskan karena terlalu mahal dan beresiko untuk
dipertahankan. Kaisar Theodisius kemudian meninggal di usia 66 tahun setelah
memimpin selama kurang lebih 29 tahun. Sebelum meninggal, ia menunjuk Chriseis
anak angkatnya sebagai penerusnya.
Kaisar Chriseis sangat dikenal sebagai
“Father of Pluralism”. Ia adalah seorang yang sangat anti terhadap rasisme,
anarkis akibat perbedaan, dan menjunjung tinggi kesetaraan. Sang kaisar
melakukan amandemen terhadap undang – undang tentang hak dan kewajiban warga
Negara. Ia memastikan warga Thrones yang ada di timur tengah, mesir, afrika,
Britannia dan daerah lainnya mendapatkan hak yang sama dengan warga yang berada
di ibukota dan pusat kekaisaran. Ia menyetarakan pajak di seluruh penjuru Thrones,
menambah ruas – ruas jalan yang menghubungkan kota – kota di daerah perbatasan.
Menerapkan hukum dan kewajiban yang sama bagi semua warga Thrones terlepas dari
ras dan suku manapun ia berasal. Namun karena kebijakannya yang sangat
beresiko, banyak terjadi pemberontakan di wilayah pusat yang tidak terima
pajaknya harus dinaikan demi bisa setara dengan daerah pinggiran. Hal Ini
yang menyebabkan murkanya sang kaisar memuncak dan mengeksekusi lebih dari 8000
orang dari kota Thrones dan beberapa provinsi pusat yang menjadi sarang
pemberontakan. Dan beberapa tokoh yang dicurigai sebagai pemicu aksi makar
diikat tubuhnya dan dikaitkan dengan kuda yang akan berlari mengelilingi kota
Thrones yang menyeret tubuhnya hingga mati. Sedangkan bagi Ransius, ia akan
disalib terbalik di hadapan tangga alun – alun istana Negara, dan para warga
akan diberikan kesempatan untuk melakukan siksaan terhadapnya setiap harinya
hingga hari kematiannya. Ransius mendapat hukuman terberat karena ia adalah
salah satu High senator Thrones, yang sangat dipercaya oleh sang kaisar
sendiri. Pengkhianatan telah menyakiti hati sang Kaisar. Kaisar Chriseis
meninggal pada usia 75 tahun setelah memimpin selama 23 tahun. Ia kemudian
digantikan oleh putra kandungnya Gabrielle.
Kaisar ke – 13 Gabrielle, kemampuan
administrasi tidak terlalu handal, namun ia lebih dikenal di bidang militer,
dan pada pertempuran penaklukan peradaban sungai eufrat dan tigris, yang
membuka gerbang bagi perdagangan bebas dengan peradaban timur jauh. Ia sangat
dikenal oleh bangsa “creature of the night” sebagai “sang pemusnah”. Ia
meruntuhkan Kekaisaran Kavah di Persia yang telah berdiri selama 100 tahun. Dan
Kerajaan Partha yang pernah berperang dengan Kaisar Berrian 100 tahun lalu.
Hingga ia dikenal dengan “Gabrielle The Conqueror”. Ia juga dikenal sebagai
“The Absent King”, atau “The one who never set foot on Thrones”. Selama 14
tahun ia memimpin, tidak pernah ia menginjakkan kakinya di kota Thrones, banyak
waktunya dihabiskan dalam perang di timur tengah, dari semasa ayahnya Kaisar
Chriseis menjabat bahkan hingga selama masa kepemimpinannya. Baginya tanah
yudea adalah rumahnya, ia lahir di galilea. Ia meninggal di usia 63 tahun
karena penyakit stroke yang dideritanya. Dengan kematiannya, maka berakhirlah
masa “Second Century”.
Berikutnya setelah meninggalnya Kaisar
Gabrielle, Putri Elvia istri ketiga kaisar Gabrielle membunuh semua putra
Kaisar Gabrielle, dan bahkan putra kandungnya Elvia sendiri Julian diracuni
dengan potassium. Demi tujuannya untuk mengangkat selingkuhannya pangeran dari
Kerajaan Selania, Lincoln “Dearyll”. Bersama – sama mereka berdua berkuasa atas
Thrones, dengan Kaisar Dearyll sebagai “Kaisar ke – 14. Namun Kaisar Dearyll
bukanlah orang yang bodoh. Ia sangat mencintai bidang seni, terutama lukisan,
dan ia sangat sering santai dengan melihat pemandangan dari atas gunung tinggi.
Hari – harinya berkuasa banyak dihabiskan dengan melukis, dan mengadakan
festival seni, sedangkan Putri Elvia sering dilemparkan tanggung jawab administrasi
Negara. Hingga timbulah masalah diantara mereka berdua. Mereka banyak
berselisih paham. Diawali dengan marahnya Putri Elvia kepada Kaisar Dearyll
yang melimpahkan semua urusan Negara padanya, sedangkan sang kaisar hanya
bersantai dengan lukisannya. Pada akhirnya Kaisar Dearyll murka dan
memerintahkan eksekusi Putri Elvia. Namun sebelum sempat melakukannya,
Putri Elvia ditemukan mati tergantung dari balkon lantai 3 istana Negara.
Kejadian itu menimbulkan shock bagi warga kota Thrones, tidak butuh lama bagi
berita tersebut untuk menyebar ke seluruh kekaisaran Thrones. Hal ini membuat
sang Kaisar kehilangan kepercayaan di mata masyarakat. Kekacauan pun terjadi,
mereka meminta Kaisar Dearyll untuk diturunkan. Namun Kaisar Dearyll tidak
ingin memenuhi permintaan rakyatnya. Hingga akhirnya ia dibunuh dalam sebuah
konspirasi. Ia ditikam oleh para bodyguard – nya(Para Kapitan) sendiri sebanyak
100 tusukan. Kekuasaannya selama 8 tahun berakhir di hari kematiannya pada usia
52 tahun, setahun setelah meninggalnya Putri Elvia. Kematian Putri Elvia sampai
sekarang masih misterius. Diduga ia bunuh diri karena stress. Ia kecewa dengan
pengorbanan yang telah ia lakukan dirasa sia – sia. Ia telah menghianati
suaminya, membunuh putra satu – satunya, mengorbankan kekayaan, waktu serta
dedikasinya demi sang Kaisar Dearyll, namun pengorbanannya tak berbalas.
Dalam
kekosongan kekuasaan, Paul putra kaisar Gabrielle dari istri keempatnya Widiana
membeli tahta kekaisaran dari para Kapitan kekaisaran. Menjadikannya kaisar ke
– 15. Paul merupakan putra yang selamat dari pembunuhan yang dilakukan Putri
Elvia. Paul remaja dibawa oleh ibunya untuk tinggal di India bersama pamannya
Widan”. Hingga ia dikenal dengan “Paul the Miracle of India”. Di india,
kerajaan Vrindavan, ia diajar kemampuan martial Art dan spiritual oleh Acharya
Ragubta. Paul kemudian berkuasa selama 10 tahun, ia kemudian meninggal di usia
37, karena penyakit kolera. Sebelum meninggal, ia menunjuk putranya yang masih
berusia 21 tahun untuk menjadi kaisar berikutnya. Putranya Asthawarman berdarah
setengah india itu naik tahta dan namanya menjadi Asthawarman II. Namun tidak
seperti ayahnya yang bijaksana, Asthawarman adalah seorang yang buruk
tabiatnya, hari – harinya dihabiskan dengan mabuk – mabukan dan pesta pora
serta seks bebas. Tercatat dalam 2 tahun masa kepemimpinannya, 200 orang
perempuan sundal telah masuk dan keluar di Istana Negara. Gedung sakral itu dan
penuh sejarah penting, yang adalah jantung dari kekaisaran Agung Thrones itu
telah berubah menjadi rumah prostitusi yang hina. Bahkan ia pernah berhubungan
seks dengan 3 wanita dalam ruang sidang paripurna di singgasananya ketika
Sidang agung paripurna Thrones sedang berlangsung. Ia bahkan mengangkat gajah
perangnya “Khanata” sebagai konsulat tertinggi Senator agung Thrones”.
Perilakunya ini membuat
geram seluruh warga Thrones. Hingga dilakukannya lah konspirasi untuk
menumbangkan kekuasannya. Pada hari ulang Tahun Kekaisaran Thrones yang ke 231
tahun, tanggal 20 September. Setelah selesai upacara, Sang kaisar diajak untuk
berkeliling kota Thrones dan menyapa masyarakat bersama para senator dan
pejabat tinggi Negara. Setelah sampai di hadapan rakyatnya, para senator dan
pejabat tinggi satu – satu mulai berpencar dengan alasan ingin menyapa masyarakat
di sudut lainnya, kemudian para kapitannya pun meninggalkannya dan menghilang
dalam kerumunan masyarakat yang jumlahnya lebih dari 300.000 hari itu. Hingga
ditinggalkan nyalah sang kaisar sendirian di tengah – tengah kerumunan yang
marah itu. Ia kemudian disiksa dan dibunuh dengan mengenaskan dalam kerumunan
masyarakat yang marah itu. Tercatat hari itu terjadi kerusuhan yang menyebabkan
sekitar 30.000 orang meninggal dunia. Mayat sang kaisar sendiri ditemukan telah
termutilasi, kemaluannya dipaku pada jidatnya, tidak jauh dari tempat kepala
itu ditemukan, terbaring mati tubuh gajah yang ditungganginya tadi “Khanata”.
Sedangkan anggota tubuh lainnya tidak ditemukan karena telah terpisah dan
tertumpuk di antara mayat – mayat lainnya. Benar – benar merupakan kengerian
yang tidak terbayangkan, Hari kemerdekaan berdarah, yang tidak akan pernah
dilupakan Bangsa Thrones sebagai salah satu sejarah kelamnya. Dengan
kematiannya, maka berakhirlah era “Golden Age of Thrones”, dan dimulainya era
“Depression of the Fathers”. Berakhir juga masa kekuasaan “Dinasti Arrian”.
Setelah kematiannya, para Kapitan
mengangkat seorang bernama Julius, yang adalah salah satu Senator agung
Thrones. Namun karena tidak kompeten, mereka menggulingkannya. Setelah hanya
berkuasa selama 1 tahun. Ia dicekik dengan tali pada leher. Ia berumur 49 tahun
saat meninggal. Kemudian seorang Pangeran Britannia dari Einstein bernama Henry
mengambil alih kekuasaan. Dan memerintah selama 3 tahun. Ia lebih sering
terlibat dalam perang melawan pemberontakan di Britannia. Dan kemudian
meninggal dalam perang tersebut di usia 67 tahun. Ia terluka karena infeksi
oleh panah beracun di inggris utara.
Berikutnya
seorang walikota dari Alexanopel di italia, mengklaim dirinya sebagai utusan
Tuhan yang dikirim untuk mengatasi krisis, pria itu adalah Octavian. Setelah
perang saudara selama 8 bulan. Dan benar, Octavian mampu memenuhi janji dan
nubuatan yang ia buat. Setelah ia menjabat, ia mampu mengatasi crisis besar,
dan perang saudara. Perang sipil ini berhasil ia menangkan dengan penggunaan
Gunpowder yang dibeli dari “Dinasti Timur Jauh” dan digunakan sebagai bahan
peledak dan meriam. Inilah awal mula dari persenjataan modern. Ia kemudian
memerintahkan untuk pemindahan ibukota ke timur, di tepi pantai Yunani, karena
merasa jijik dengan istana Negara yang dulu dijadikan tempat prostitusi oleh
kaisar Asthawarman II. Namun sebenarnya alasan utamanya adalah, provinsi timur
yang lebih kaya, dan lebih dekat dengan jalur perdagangan, dan akses mudahnya
untuk mendapatkan gunpowder. Selain itu logistik yang akan lebih mudah jika
ibukota dipindahkan ke timur. Kota itu kemudian dinamakan “Nova Thrones”.
Singkat cerita, ia telah berhasil membawa Thrones kembali ke kemakmuran selama
8 tahun masa kekuasaannya. Namun ia meninggal di usia 54 tahun karena terlalu
banyak menghirup gunpowder.
Berikutnya, Para Kapitan mengangkat Seravina,
seorang politikus kaya raya dari Hispania. Namun ia bukanlah orang yang
kompeten dalam urusan administrasi, akhirnya para kapitan tersebut membunuhnya
hanya setelah 3 bulan duduk di singgasana. Sang Kaisar Seravina meninggal di
usia 43 tahun. Kemudian mereka kembali mengangkat seorang bernama Arrius, yang
kemudian lebih dikenal dengan Arrius II. Arrius II adalah seorang yang gangguan
mental. Dengan mengangkatnya, para kapitan berharap bisa mengontrol takhta dan
menjadikannya Kaisar Boneka. Namun, gangguan mental tersebut sangat
membahayakan kekaisaran, dan ia sepertinya susah diatur. Para rakyat kemudian
sangat marah. Dan akhirnya para kapitan membunuh Arrius II dengan memenggal
kepalanya saat tertidur. Tercatat ia hanya memimpin selama 1 bulan. Meninggal
di umur 34 tahun. Demikian kematiannya mengakhiri era “Dinasti Kapitan”
Kemudian seorang bangsawan Orion, keturunan
Alexander The Great yang bernama sama dengan kaisar sebelumnya Arrius Flavian,
yang kemudian lebih dikenal dengan Arrius III. Pengalamannya sebagai anggota
senat Orion, dan kemudian menjadi gubernur mesir, lalu diangkat menjadi high
senator of Thrones, dan kemudian menjadi “The Greatest Senator Of Thrones” dari
masa pemerintahan Kaisar Octavian, membuatnya menjadi kandidat terkuat dan
terpopuler untuk diangkat menjadi Kaisar ke – 22. Para rakyat mendesak para
senator agung untuk mengangkatnya dengan harapan dia bisa mengatasi krisis yang
dihadapi selama 4 bulan terakhir setelah meninggalnya Kaisar Octavian.
Kaisar Arrius III dengan pengalamannya
sebagai gubernur mesir selama 10 tahun, dan melihat bagaimana suksesnya
pertanian dan agriculture di mesir, membuatnya tertarik untuk mengatasi masalah
pertanian yang dihadapi oleh provinsi yang lebih dingin di eropa, dan
Britannia. Ia kemudian mengumpulkan para ahli – ahli biologi, dan pertanian
dari mesir dan timur tengah, serta mengadakan kerjasama internasional dengan
kerajaan Vrindavan dalam mengembangkan kualitas pertanian di eropa. Ia
mengumpulkan mereka semua ke ibukota baru Thrones “Nova Thrones”. Dan memulai
proyek mereka. Menemukan bibit unggul yang bisa bertahan dalam kondisi cuaca
yang ekstrim dan dingin. Membangun sistem “Indoor Garden”. Dengan ditemukannya
kaca dan mesin uap pada zaman itu akan sangat membantu terwujudnya proyek ini.
Pembangunan saluran irigasi yang baik, dan bendungan di berbagai wilayah mata
air. Meningkatkan komoditi ekspor ke luar negeri. Membangun sistem peternakan
yang rapi, dan terkhusus di daerah suburban, dan countryside. Membangun jalan –
jalan baru, untuk kemudahan akses. Dan alat – alat yang mendukung pertanian.
Oleh karena itu di kemudian hari Kaisar Arrius III akan dikenal dengan “Father
of Agricultural Revolution”. Pada usia 80 tahun, ia meninggal setelah
16 tahun berkuasa.
Setelah kematian kakeknya, Edward muda yang
merasa berhak memiliki tahta, mendesak para senator untuk mengangkatnya menjadi
kaisar. Dengan prestasi sang kakek, menjadi salah satu pertimbangan atas
dipilihnya sebagai kaisar. Namun Edward muda sendiri bukan tanpa prestasi. Ia
adalah orang yang cukup populer di militer, ia adalah jendral Thrones di
wilayah timur laut dekat laut hitam. Banyak pertempuran Ia menangkan dalam
sengketa dengan kerajaan Grevenna di wilayah kuno Gran Empire. Pertempuran itu
membawa kemenangan bagi bangsa Thrones, dan kemenangan atas wilayah tersebut
sangat berharga, karena banyak tambang emas, dan tembaga kuno peninggalan
kekaisaran Gran, dan bahkan peninggalan kaisar Brutusius. Para elf dari
kerajaan Grevenna terpaksa harus mundur dan meninggalkan wilayahnya ke
sebelah timur laut mati.
Pasukan Thrones dibawah perintahnya juga
pernah sampai di Georgia dan mengepung kastil “Black Sapphire”, gerbang masuk
menuju wilayah dunia tengah. Namun saat pengepungan berlangsung 2 minggu,
Kaisar Arrius III meninggal. Akhirnya Edward menarik mundur pasukannya dan
menuju ke arah kota Nova Thrones. Sementara itu pengepungan berakhir dengan
perjanjian gencatan senjata dengan Raja Vampire zaman itu Elidan Van Ruund(Ia
adalah Kakek buyut dari Sarah Honoria/Van Ruund). Perjanjian tersebut dengan
syarat Kerajaan Vampire akan membayar 10.000 kg emas per tahun kepada
kekaisaran Thrones selama gencatan senjata. Tercatat, Edward menjadi jendral
selama 10 tahun, dan berusia 29 tahun saat menjabat sebagai Kaisar Thrones yang
ke 23. Namun, posisinya sebagai kaisar ditentang oleh ayahnya sendiri yang
adalah gubernur yang kota “Old Thrones”. Sang ayah Gada juga merasa berhak atas
taktha ayahnya. Maka pecahlah perang sipil terbesar di kekaisaran Thrones.
Perang yang membelah Kekaisaran menjadi dua fraksi berbeda, separuh wilayah
timur dipimpin oleh Kaisar Edward dengan pusat Nova Thrones, dan kaum
pemberontak di separuh wilayah barat dipimpin oleh Gada yang berpusat di “Old
Thrones”. Perang itu kemudian dikenal dengan “War of Fatherless Child”. Perang
inilah yang menjadi garis takdir yang baru bagi Kekaisaran Thrones. Menciptakan
standar baru dalam pertarungan Takhta. Awal mula bagi kejatuhan bangsa Thrones.
“The Fallen Era”.
Perang ideologi antara ayah dan anak. Gada
yang menganggap putranya terlalu ambisius, dan telah menghina para pendahulu
Thrones. Sedangkan bagi Kaisar Edward, ayahnya terlalu lamban dan penakut,
terutama dalam mengambil keputusan, dan tidak berani mengambil resiko. Perang
ini seharusnya tidak perlu terjadi jika saja kaisar Arius III menentukan dengan
jelas siapa pewaris sah-nya, namun ia pernah berkata “Whoever worthy and
competent enough, then he shall become The Emperor Of Thrones!”. “Not by his
origin, nor bloodline, but by his own merit”. Demikian titah terakhir sang
kaisar. Namun perkataanya itu tidak pernah sempat ditetapkan dalam undang –
undang.
Maka pecahlah perang saudara ini. Kaisar
Edward dengan membawa 100.000 imperial Army melawan 80.000 pasukan
Thrones dari daerah gaul. Kaisar Edward membagi pasukannya menjadi 8 batalion,
dengan masing – masing terdiri dari 12.500 pasukan, sedangkan Gada membagi
pasukannya menjadi 7 batalion, dengan 6 di antaranya terdiri atas 10.000
pasukan, dan batalion support dibagi 3 menjadi 6000 pasukan tiap regu.
Pertempuran pertama pecah sekitar 40 km dari wilayah Venetia, di lembah Praha. Kaisar
Edward membawa 3 batalion maju dan menyerang 3 batalion Pasukan Gada.
Pertarungan berlangsung sengit, namun saat sedang memukul mundur pasukan Gada,
2 dari batalion support Gada menyerang dari sisi kanan dan kiri sayap pasukan
Kaisar Edward. Rupanya taktik tersebut telah dipersiapkan oleh Gada dengan
menyembunyi-kan batalion support di balik hutan, dan batalion utamanya sengaja
ditarik mundur sebagai umpan. Pertempuran ini berakhir dengan kemenangan Gada.
Ia kehilangan 1/3 pasukannya dan kaisar Edward kehilangan seluruh pasukan dari
3 batalion tersebut.
Pada pertempuran hari kedua, 4 batalion
Kaisar Edward maju ke tengah padang lamun. Kaisar Gada merespon dengan 5
batalion untuk bertarung di garis depan. Saat dikepung, pasukan elit kaisar Edward
pun membentuk formasi bertahan Kura – kura. Pasukan Gada yang penuh percaya
diri, dan keyakinan terus penetrasi ke pasukan Kaisar Edward. Kemudian saat
waktunya tepat, 7000 kavaleri ringan Kaisar Edward dengan cepat menyerbu
pasukan gada yang sedang menyerang batalion utama Kaisar Edward. Kemenangan
hari kedua diraih oleh kaisar Edward. Sisa jumlah pasukan Gada adalah 25.000
pasukan, dan pasukan Kaisar Edward 32.000 pasukan. Kemudian dengan selisih
pasukan tersisa, Kaisar Gada mengirim ratusan pasukan khusus kepercayaannya,
untuk menebar teror dan kekacauan. Separuh dari mereka bergerak ke arah utara,
dan menyabotase kota – kota di selatan Kekaisaran Cassiopeia. Yang akhirnya
memicu perang Cassiopeia – Thrones. Dan yang lainnya dari mereka bergerak ke ibukota
“Nova Thrones” dan memicu pemberontakan. Pada ibukota terjadi kebakaran besar
akibat pemberontakan malam itu.
Akhirnya terpecah fokus utama dari Kaisar
Edward. Ia membagi 3 bagian pasukannya. 5000 pasukan ia kirim untuk kembali ke
ibukota demi menghentikan pemberontakan. 10000 pasukan ia kirim ke utara untuk
berperang melawan Cassiopeia. Dan tanpa disangka Gada juga mengirim 7000
pasukannya untuk membantu melawan perang melawan Cassiopeia. Yang membuat
bingung Kaisar Edward dan pasukannya bahkan pasukan Gada sendiri. Mengapa ia
mau membantu musuhnya di medan perang. Kemudian pada hari – hari berikutnya
dengan jumlah pasukannya yang akhirnya lebih unggul, dengan kemampuan dan
keahlian yang sama, Gada akhirnya turun langsung ke medan perang dan bertarung
melawan putranya sang Kaisar Edward dan pasukannya dalam pertempuran yang
menentukan masa depan bagi bangsa Thronians. “To Thrones……!!!!” Teriak
Gada. “For The Glory of Thrones Empire…..!!!!” sahut Kaisar Edward.
Demikian hari akhir dari perang itu. “You’re
a scum” seruan Kaisar Edward dengan nafasnya yang tinggal satu – satu. “You
may be a Warrior, but I’m a politician!!!” seru Gada sambil menusuk jantung
Kaisar Edward “You fought well my Son”. Dan Kaisar Edward meninggal di
medan perang setelah 7 bulan bertakhta. Dan Gada melanjutkan perjalanannya
bersama sisa pasukannya ke Nova Thrones, mengepungnya dan mendesak senat
menjadikannya Kaisar Thrones. Bersamanya, ia membawa mayat kaisar Edward. Untuk
memberinya kehormatan, ia memakamkan Kaisar Edward disamping makam Kaisar
Arrius III.
Tahun pertama kepemimpinannya berjalan dengan
baik. Kaisar Gada berhasil menyatukan kembali Thrones timur dan Thrones barat
dibawah kekuasaan nya. Dampak Kebakaran di kota Nova Thrones telah
ditanggulanginya. Kota tersebut dibangun kembali. Namun wilayah bekas perumahan
yang telah terbakar, dijadikannya tempat untuk membangun istana emas
kekaisaran. Dan ia juga gagal menghentikan peperangan dengan Cassiopeia empire
di utara. Yang membuat Kekaisaran Thrones kehilangan sebagian wilayah dan kota
– kota di dataran tinggi munchen dan datia di utara. Sementara itu Kekaisaran Thrones
jatuh ke dalam krisis akibat perang sipil sebelumnya melawan Kaisar Edward, dan
pemberontakan akibat taktik perang Gada.
Maka muncullah seorang dari organisasi
rahasia yang adalah salah satu dari tiga lembaga tertinggi Kekaisaran Thrones.
Dia adalah Eltho, seorang mantan tangan kanan dari Kaisar Edward. Ia telah
merekam jejak dan bukti yang ia anggap sebagai tindakan kriminal perang yang
telah dilakukan oleh Kaisar Gada. Ia mengangkat kasus tersebut ke dalam
pengadilan yang diselenggarakan oleh “Independent Judicial Court”. Badan ini
merupakan cabang dari lembaga Yudikatif, yang independen. Berbeda dengan
“Public and Common Court”, dan “Constitutional Court”. Badan ini memiliki
kewenangan yang sangat berbeda. Dan badan inilah yang bertanggung jawab atas
kematian banyak kaisar Thrones di masa lalu. Pecahnya perang sipil, dan ribuan
konspirasi sejak berdirinya. Mereka memiliki ribuan gedung dan kantor di
seluruh wilayah kekaisaran, dan tidak pernah diketahui dimana kantor pusat dan
markas besar mereka. Keanggotaan mereka juga sangat berbeda. Tidak dengan para
golongan atas, dan golongan penguasa ataupun mereka yang kaya raya. Badan ini
menyebut diri mereka sebagai “Rakyat”. Yang mengisyaratkan “Rakyatlah yang
merupakan anggota mereka”.
Kewenangan
terspesial dari mereka adalah mereka mampu mengadili tindakan yang dianggap
tidak benar yang dilakukan oleh sang Kaisar Sendiri, namun mereka tidak mampu
menjatuhkan hukuman bagi sang Kaisar secara langsung. Maka Rakyatlah yang
akan menghakimi langsung sang Kaisar, dan menjatuhkannya hukuman. Mereka akan
menebar konspirasi di antara para rakyat, yang akan memicu kekacauan dan
pemberontakan hingga perang saudara. Yang akan mengguncang kekuasaan sang
Kaisar. Yang mungkin bisa berujung dengan kematian tragis sang kaisar(seperti
yang dulu terjadi kepada Kaisar Asthawarman II, juga Kaisar Dearyll). Demikian
dilepaskanlah konspirasi di hadapan masyarakat, beredar kabar burung yang
melibatkan Kaisar Gada bahwa ia akan melakukan pembantaian di Nova Thrones. Para
lawan politiknya telah bersatu untuk dapat menggulingkannya.
Tuduhan –
tuduhan atas kejahatan perang yang telah dilakukannya beredar di masyarakat.
Kabar tentang tragedi kebakaran besar di kota Nova Thrones yang lalu telah
terbongkar di masyarakat Nova Thrones. Segera berita itu menyebar ke seluruh
penjuru Thrones. Rakyat pun murka mengetahui bahwa Kaisar Gada sendirilah yang
telah membumihanguskan kota indah itu. Dan mendirikan istana emasnya di atas
darah rakyatnya yang menjadi korban saat itu. Sekitar 15000 orang meninggal
karena kebakaran itu. Maka terjadilah kekacauan di kota Nova Thrones. Pecahlah
kerusuhan di kota itu, dihadapan istana emas megah itu yang belum selesai
pembangunannya. Hari itu tidak begitu banyak penjagaan di Nova Thrones. Karena
Perang besar sebelumnya, Pasukan Thrones masih dalam pemulihan, dan harus
tersebar ke perbatasan. Sehingga terjadi kekosongan di ibukota. Para
pasukan Gada sedang kembali untuk memanen hasil pertanian mereka setelah perang
lalu di akhir musim panas.
Para rakyat
yang murka itu terlibat saling membunuh dengan imperial guard. Setelah berhasil
menerobos imperial guard, mereka lalu menyerang Istana emas itu, dan
membakarnya. Mereka berusaha mencari Kaisar Gada. Kaisar Gada yang bersembunyi
di kastil lama kota tua kemudian dikejar oleh para anggota Independent Judicial
Court. Kaisar Gada yang dikepung pun berkata “My Death will be a doom For
The Empire!!!”. Ia pun berdiri dari singgasanya, dan bertarung melawan 40 orang
– orang kuat itu. Dalam pertarungan itu, ia membunuh 13 orang dari mereka.
Hingga ia tertimpa reruntuhan. Kemudian ketika salah seorang dari mereka hendak
mengakhiri nyawa sang kaisar, Eltho datang dan menghentikannya. Dan berkata,
“Let this man Suffer for his sins!!!” “I will not let Him Escape that Easy!!”.
Kemudian mereka terus menjaganya siang dan Malam, Hingga 3 hari lamanya. Pada
pukul 06.00 saat sang Surya Bangkit dari ufuk timur, dan fajar menyongsong,
sang Kaisar pun menutup matanya. Tercatat, Kaisar Gada memimpin selama 1,5
tahun, dan meninggal di usia 57 tahun. Ia kemudian digantikan oleh Eltho, yang
mengaku sebagai sahabat dari kaisar Edward. Namun yang tidak disadari olehnya
adalah, ia telah mewarisi sebuah kekaisaran yang sedang dalam kekacauan.
Setelah perang saudara sekian lama. Hingga akhirnya pecah kembali perseteruan
tahta antara Thrones timur dan Barat. Karena perpecahan antara fraksi pendukung
Kaisar Gada dan Kaisar Edward. Terjadi pemberontakan di mana – mana. Beberapa
pendukung Gada ataupun Edward di wilayah perbatasan memisahkan diri, hingga
akhirnya wilayah Thrones perlahan – lahan menyusut. Di barat, seorang dari
perbatasan Cassiopeia, yang adalah politikus, dan adalah salah satu dari
jendral dibawah pemerintahan Kaisar Arrius dulu kemudian mengangkat senjata dan
menginvasi tanah airnya sendiri. Ia adalah Van Ray.
Pada kamis
pagi, pertengahan musim panas, saat Kaisar Eltho berkunjung ke lokasi istana
Kaisar Gada yang sedang dalam perbaikan, tampak seorang misterius dari puncak
menara, menembakan panah beracun ke jantung kaisar Eltho. Dan setelah
melesatkan panahnya, sang pemanah misterius itu langsung membakar dirinya
sendiri hingga menjadi abu, sehingga tidak lagi dikenali mayatnya. Kaisar Eltho
meninggal saat jabatannya menginjak 5 bulan. Ia meninggal di usia 33 tahun.
Dalam 5
bulan terakhir ini, Van Ray telah mengklaim dirinya sebagai Kaisar Thrones, dan
menganeksasi wilayah gaul, dan italia utara. Dan 1 bulan menjelang kematian
Kaisar Eltho, ia telah berada di kota Lincoln bersama pasukannya. Ia berniat
mengepung kota Nova Thrones, dan menjadikan dirinya Kaisar secara resmi. Namun
saat kematian kaisar Eltho, mereka mengangkat seorang bernama Vita yang adalah
saudara sepupu dari Kaisar Edward, yang juga pernah menjabat sebagai penasihat,
dan orang yang mengurus pekerjaan Kaisar selagi ia pergi berperang. Ia
diasingkan selama masa pemerintahan kaisar Gada, dan diangkat kembali ke
jabatannya saat Kaisar Eltho menjabat.
Maka
geramlah Van Ray. Ia berniat mengepung kota Nova Thrones, namun ia sadar bahwa
tembok raksasa kota itu sulit ditembus. Maka ia lalu mengirim beberapa pembunuh
bayaran terbaiknya. Dan menyamar di antara para pedagang. Dan mengirim beberapa
dari mereka menemui lawan – lawan politik dari Kaisar Edward. Disana mereka
menemukan 20 orang petinggi kekaisaran yang berseberangan dengan Kaisar Vita.
Bersama – sama mereka menyiasati penggulingan tahta. Kemudian 7 hari setelah
pertemuan itu, mayat Kaisar Vita ditemukan tergeletak teras kamarnya di lantai
3 di bawah cahaya bulan purnama.
Kematiannya
ini menjadi awal mula mitos kepercayaan bagi bangsa Thrones timur “Ketakutan
terhadap kutukan dan kesialan yang dibawa oleh bulan Purnama”. Dan setiap malam
purnama tertentu, maka tidak ada warga yang berani berada di luar rumah,
para nelayan tidak pergi untuk melaut.
Vita
menjadi Kaisar pertama dengan jabatan tersingkat sepanjang sejarah. Secara
resmi tercatat, ia hanya duduk di singgasana selama 14 hari. Ia meninggal
sebagai Kaisar Thrones ke 26, di umur 37 tahun. Dengan ini maka berakhirlah era
“Dinasti Flavian”.
Beberapa
hari berlalu sejak kematian Kaisar Vita, Para tetua Thrones terkejut dengan
munculnya Kapal – kapal perang dari Italia telah singgah di hadapan teluk
mamara Laut Aegean. Dan di gerbang kota itu telah muncul 100.000 pasukan. Di
antara mereka adalah para Templar, dan Elite Throwing Axeman dari prancis. Dan
dari semua itu yang paling ditakuti dalam 1000 pasukan kegelapan “The Rims”. “So,
what would you choose? Either I will burn down this city into ashes or let me
sit on that chair!!”, teriak Van Ray di hadapan para Senator Thrones dalam
ruang sidang paripurna mereka. Mereka pun tidak punya pilihan lain. Maka
diangkat lah dia menjadi Kaisar Van Ray.
No comments:
Post a Comment